Sophie

Sophie

distrib > Mandriva > 9.1 > ppc > by-pkgid > 350b66097dd972e8329eab9925787d4a > files > 10

howto-sgml-id-9.0-1mdk.noarch.rpm

<!-- This is the Linux Installation HOWTO, SGML source -- >
<!-- Eric S. Raymond, esr@snark.thyrsus.com -- >
<!-- The submission address is gregh@sunsite.unc.edu -- >

<!doctype linuxdoc system> 

<article>

<title>The Linux Installation HOWTO
<author>by Eric S. Raymond diterjemahkan oleh Mohammad DAMT
<date>v4.9, 22 October 1997 terjemahan tgl 22 Nopember 1997

<abstract>
Dokumen ini menjelaskan bagaimana memperoleh dan menginstall software Linux.
Ini adalah dokumen yang sebaiknya dibaca oleh pendatang baru di dunia Linux
</abstract>

<toc>

<sect>Pendahuluan
<p>

<sect1> Tujuan dokumen ini
<p>

	Linux adalah implementasi UNIX yang disebarkan bebas untuk komputer
	pribadi (dulu dikembangkan pada mesin 386, dan sekarang telah mendukung
	486, 586, Pentium, PowerPC, Sun Sparc dan DEC Alpha). Linux mendukung
	banyak software, termasuk X Windows, Emacs, jaringan TCP/IP (termasuk
	SLIP), dan banyak aplikasi lainnya.

	Dokumen ini mengasumsikan bahwa Anda telah mendengar dan tahu tentang 
	Linux, dan ingin menginstallnya. Dokumen ini menitik beratkan pada Linux
	untuk versi Intel sebagai mesin yang sering digunakan, tetapi sebagian besar
	isi dokumen ini juga bisa diterapkan pada PowerPC, Sparc dan Alpha.	

<sect1>Sumber Informasi lain
<p>
	Bila Anda adalah pendatang baru di dunia Linux, ada banyak sumber 
	informasi dasar tentang sistem ini. Tempat terbaik untuk menemukan 
	sumber-sumber ini adalah di Linux Documentation Project di <url
	url="http://sunsite.unc.edu/LDP/linux.html">. Di sini Anda dapat 
	menemukan dokumen ini dengan versi yang paling baru dengan alamat <url
	url="http://sunsite.unc.edu/LDP/HOWTO/installation-HOWTO.html">.

	Anda dapat memulai membaca sumber informasi ini dengan mengunjungi
	General Linux Information, yaitu the Linux INFO-SHEET dengan
	alamat <url
	url="http://sunsite.unc.edu/LDP/HOWTO/INFO-SHEET.html"> dan
	Linux Meta-FAQ <url
	url="http://sunsite.unc.edu/LDP/HOWTO/META-FAQ">. Dokumen
	'Linux Frequently Asked Questions' berisi pertanyaan-pertanyaan 
	(sekaligus jawabannya) yang umum dikemukakan oleh para pendatang 
	baru di Linux, karena itu Anda HARUS WAJIB KUDU membacanya. 

	Atau Anda dapat mencari solusi masalah Anda di newsgroup USENET dengan
	alamat comp.os.linux.help dan comp.os.linux.announce.

	The Linux Documentation Project adalah kegiatan menuliskan manual dan 
	buku tentang Linux, yang semuanya bebas disebarkan di internet dan
	tersedia dari homepage LDP.

	Buku ``Linux Installation and Getting Started'' adalah buku yang
	isinya lengkap tentang cara memperoleh dan menginstall Linux, dan juga
	berisi bagaimana menggunakan Linux pada saat selesai menginstall pertama
	kali. Buku ini berisi tutorial lengkap dalam menggunakan sistem Linux,
	dan jauh lebih lengkap dari apa yang disajikan di sini. Anda dapat
	membrowsenya, mendownload atau mengcopy dari homepage LDP.

<sect1>Versi baru dokumen ini
<p>
	Versi baru dari The Linux Installation HOWTO akan secara berkala dipost
	ke <htmlurl url="news:comp.os.linux.help"
	name="comp.os.linux.help"> dan <htmlurl
	url="news:comp.os.linux.announce"> dan <url url="news:answers"
	name="news.answers">. Dokumen ini juga akan diupload ke berbagai 
	site WWW dan FTP Linux termasuk ke homepage LDP.

	Anda juga dapat membaca versi baru dari dokumen ini di World Wide Web
	lewat URL <url 
	url="http://sunsite.unc.edu/LDP/HOWTO/Installation-HOWTO.html">.
	
	(Catatan Penerjemah: Versi baru dokumen ini dalam Bahasa Indonesia
	bisa didapat di URL <url url="http://www.linux.or.id">.)

<sect1>Tanggapan dan Koreksi
<p>
	Bila Anda mempunyai pertanyaan atau komentar tentang dokumen ini, 
	silakan mengirim mail ke Eric S. Raymond di <htmlurl 
	url="mailto:esr@thyrsus.com" name="esr@thyrsus.com">. Penulis
	sangat mengharapkan saran dan kritik. Bila Anda menemukan kesalahan
	dalam dokumen ini silahkan menghubungi penulis agar dapat diperbaiki
	pada versi berikutnya. Terima kasih.

	(penterjemah: Untuk tanggapan dan pertanyaan tentang terjemahan 
	dokumen ini silahkan mail ke Mohammad DAMT di <htmlurl
	url="mailto:mdamt@nusanet.com" name="mdamt@nusanet.com">. 
	Demikian juga bila ada kesalahan dalam dokumen terjemahan ini, 
	silahkan hubungi saya)
  
 	Mohon untuk <em/tidak/ mengirim mail berisi pertanyaan tentang bagaimana
	mengatasi masalah hardware pada saat instalasi. Silahkan baca 
	<em /``Linux Installation and Getting Started''/, hubungi vendor Anda, 
	atau hubungi newsgroup Linux <htmlurl url="news:comp.os.linux.setup"
	name="comp.os.linux.setup">. HOWTO ini dikhususkan untuk instalasi
	yang <em/cepat dan mudah/.  -- HOWTO lain sedang disiapkan untuk masalah 
	hardware dan diagnosa persiapan instalasi.


<sect>Perubahan Terakhir
<p>
<itemize>
<item> Cheklist untuk pre-instalasi telah ditambahkan.
<item> Telah ditambahkan catatan tentang masalah LILO dan BIOS pada bagian
	pembuatan partisi.
<item> Telah ditambahkan berbagai referensi silang ke HOWTOs dan Mini-HOWTOs
lainnya.
</itemize>

<sect>Sebelum dimulai
<p>
	Sebelum Anda memulai instalasi Linux, Anda harus yakin terlebih dahulu
	apakah mesin Anda mampu menjalankan Linux atau tidak.

<sect1>Persyaratan Hardware
<p>
	Hardware yang dibutuhkan oleh Linux dapat berubah secara berkala. 
	HOWTO The Linux Hardware-HOWTO, <url 
	url="http://sunsite.unc.edu/LDP/HOWTO/Hardware-HOWTO.html">, 
	memberikan daftar lengkap dari hardware yang didukung oleh
	Linux. Linux INFO-SHEET,<url 
	url="http://sunsite.unc.edu/LDP/HOWTO-INFO-SHEET.html">, 
	memberikan daftar yang lain.

	Untuk versi Intel, konfigurasi hardware yang didukung kira-kira sebagai
	berikut:

	Mesin ISA,EISA, VESA Local Bus atau PCI 80386, 80486, Pentium atau P-6.
	Arsitektur MCA (pada PS/2) didukung pada versi baru Linux (mulai 2.1.x),
	tetapi belum cukup bagus. Semua CPU mulai dari 386SX hingga ke P-6 akan
	bekerja dengan baik. Mikroprosesor tidak diperlukan walaupun lebih baik
	kalau ada.

	Dibutuhkan setidaknya 4 megabyte memori. Secara teknis, Linux akan 
	berjalan dengan normal pada memori sebanyak 2 MB saja, tapi biasanya
	instalasi dan software yang ada membutuhkan paling sedikit 4 MB. Semakin
	banyak memori yang tersedia semakin bagus. Disarankan untuk menggunakan
	8 atau 16 MB bila ingin memasang X-Windows.

	Juga Anda perlu menyediakan hard disk dan kontroler AT-standard. Semua
	tipe MFM, RLL, dan IDE beserta kontrolernya dapat digunakan. Biasanya
	tipe SCSI juga didukung; baca Linux SCSI-HOWTO yang berisi informasi
	tentang SCSI. Bila Anda merakit sendiri sistem Anda, kalau bisa gunakan
	SCSI karena kinerja dan kehandalannya.

	Floppy disk 3.5&dquot juga dibutuhkan.
	Walaupun disket 5.25&dquot juga bisa dipakai, tetapi jenis ini jarang dipakai
	dan jangan harap beberapa format image bisa muat di floppy jenis ini.
	(Linux 'versi hemat' sebenarnya bisa jalan pada satu buah floppy saja,
	tapi biasanya digunakan pada instalasi dan troubleshooting saja)

	Juga dibutuhkan sebuah video card MDA, Hercules, CGA, EGA, VGA atau Super
	VGA serta monitornya. Biasanya, bila video card dan monitor Anda bisa dipakai
	di MS-DOS, maka bisa juga dipakai di Linux. Tetapi bila Anda ingin menjalankan
	X Windows, ada beberapa batasan dalam dukungan hardware video. The Linux
	XFree86-HOWTO yang ada di <url
	url="http://sunsite.unc.edu/LDP/HOWTO/XFree86-HOWTO.html">
	berisi penjelasan lebih lanjut tentang bagaimana menjalankan X dan 
	apa saja yang diperlukan untuk keperluan itu. 

	Anda juga butuh sebuah CD-ROM drive. Jika tipenya ATAPI, SCASI, atau 
	IDE seharusnya tidak ada masalah (namun hati-hati bila Anda membeli
	drive yang bertuliskan "IDE", padahal sebenarnya tidak murni IDE).
	Jika CD-ROM anda menggunakan sebuah card lagi, maka ada kemungkinan bahwa
	kernel yang Anda pakai untuk boot dari floppy tidak akan mengenali drive
	itu. Juga CD-ROM yang dipasang pada port pararel tidak akan bisa dipakai.
	Bila Anda ragu-ragu tentang CD-ROM yang Anda miliki, silahkan baca The Linux
	CD-ROM HOWTO di <url
	url="http://sunsite.unc.edu/LDP/HOWTO/CD-ROM-HOWTO.html"> untuk
	melihat daftar dan detil hardware yang bisa dipakai.

	Selain itu, card-card yang bertipe "Plug'n'Play" juga bisa jadi masalah.
	Dukungan terhadap hardware jenis ini sedang dikembangkan, tapi belum ada
	pada kernel 2.0.25. Untungnya, masalah pada card jenis ini biasanya hanya
	dijumpai pada sound card atau Ethernet card.

	Bila Anda menjalankan Linux ini pada box (komputer) yang menggunakan prosesor
	Motorola 68K (misalnya Amiga, Atari, atau VMEbus), silahkan baca FAQ Linux/m68k
	di <url url="http://www.clark.net/pub/lawrencc/linux/faq/faq.html"> 
	untuk informasi tentang konfigurasi minimum yang harud dipenuhi pada 
	tipe mesin ini. Dari FAQ ini diperoleh informasi bahwa sekarang Linux 
	sudah stabil dan bisa digunakan selayak pada versi Intel.

<sect1>Spasi yang dibutuhkan dan Keberadaan dengan Sistem Lain
<p>
	Jumlah spasi pada hard disk yang diperlukan bergantung dari berapa
	banyak software yang ingin Anda install. Biasanya instalasi
	membutuhkan sekitar 200MB sampai 500MB. Ini termasuk spasi untuk
	software, swap (digunakan sebagai virtual RAM pada mesin Anda),
	dan sisanya untuk user, dan sebagainya.

	Minimal, Linux dapat dijalankan pada ruangan sebesar 80 MB atau
	kurang (hal ini digunakan pada distribusi Linux yang berukuran
	kecil), dan juga dapat digunakan lebih dari 500mB atau lebih
	untuk seluruh software Linux Anda. Jumlah ini bervariasi yang
	bergantung pada seberapa besar software yang Anda install dan
	berapa banyak spasi yang Anda butuhkan. Hal ini akan dibahas
	lebih lanjut nanti.

	Linux bisa diinstall pada sistem yang sama dengan sistem operasi
	lain, seperti MS-DOS, Microsoft Windows, atau OS/2. (Bahkan Anda
	dapat mengakses file-file MS-DOS Anda dan menjalankan beberapa
	aplikasi tersebut dari Linux.) Dengan kata lain, bila Linux
	diinstall pada suatu partisi, MS-DOS atau OS/2 juga ada pada partisi
	lain, maka Linux akan berdiri sendiri. Kita akan segera membahas 
	sistem yang disebut "dual-boot" nanti.
	Linux will co-exist with other operating systems, such as MS-DOS,

	Ada TIDAK perlu menjalankan MS-DOS, OS/2, atau sistem operasi lain
	untuk menggunakan Linux. Linux secara total adalah sistem operasi
	yang berbeda, mandiri dan tidak bergantung dengan sistem operasi	
	lain untuk instalasi dan penggunaannya.

	Secara keseluruhan, setup minimal untuk Linux tidak lebih banyak
	dari apa yang diminta setup MS-DOS atau Windows 3.1 (dan bahkan
	lebih sedikit dari Windows 95!). Bila Anda memiliki sebuah
	386 atau 486 dengan paling tidak 4 MB RAM, maka Anda akan dengan
	berbahagia  dalam menjalankan Linux. Linux tidak membutuhkan banyak
	ruang pada disk, memori, atau kecepatan prosesor. Matt Welsh, 
	penulis pertama HOWTO ini, dulu menggunakan Linux pada 386/16 MHz
	(itu adalah mesin yang paling lambat yang dapat Anda miliki) dengan
	memori sebesar 4 MB dan beliau merasa senang. Lebih banyak yang
	Anda ingin kerjakan dengan Linux, maka lebih banyak memori
	(dan lebih cepat prosesor) yang Anda juga butuhkan. Menurut
	pengalaman penulis dengan 486 dan RAM 16 MB mengalahkan kinerja
	beberapa tipe workstation yang mahal harganya.

<sect1>Memilih distribusi Linux
<p>
	Sebelum menginstall Linux, Anda harus memutuskan ``distribusi''
	mana yang akan dipilih. Tidak ada satu pun rilis Linux yang standar 
	-- karena ada banyak rilis Linux yang tersedia. Setiap rilis mempunyai
	dokumentasi dan instruksi instalasi sendiri-sendiri.

	Distribusi Linux dapat diperoleh baik lewat FTP anonim atau melalui
	pemesanan lewat surat berupa disket, tape, dan CD-ROM. Linux Distribution
	HOWTO, <url
	url="http://sunsite.unc.edu/LDP/HOWTO/Distribution-HOWTO.html">,
	berisi keterangan tentang distribusi Linux yang ada dan tersedia lewat
	FTP dan pemesanan lewat surat.

	Dulu sewaktu HOWTO ini pertama kali dituliskan (1992-1993), hampir tiap
	orang memperoleh Linux dengan cara mendownload dari Internet atau BBS ke
	mesin DOS, kemudian mentransfer file hasil download ke banyak disket.
	Kemudian salah satu disket ini digunakan untuk boot disk dan menginstall
	disk yang lainnya. Akhirnya dengan keberuntungan di tangan (tidak ada
	disk yang rusak misalnya) instalasi dapat dikerjakan dengan tuntas
	setelah berjam-jam lamanya. Kadang-kadang berlaku sebaliknya.

	Karena path ini masih ada (dan Anda juga dapat mendownloadnya dari 
	berbagai distribusi dari <url
	url="http://sunsite.unc.edu/pub/Linux/distributions/INDEX.html">),
	kini masih ada jalan lain yang lebih mudah. Cara termudah adalah dengan
	membeli salah satu distribusi komersil Linux yang dijual dalam bentuk
	CD-ROM, seperti Red Hat, Craftworks, Linux Pro, atau WGS. Distribusi
 	ini biasanya dapat dibeli dengan harga kurang dari 50&dollar; di
	toko-toko buku atau komputer, dan akan menghemat waktu Anda.

	(penerjemah: Untuk di Indonesia, Anda dapat memesannya ke Linux
	             Indonesia <url url="http://www.linux.or.id">)

	Anda juga dapat membeli CD-ROM paket seperti InfoMagic Linux
	Developer's Resource set. Distribusi semacam ini biasanya memuat
	beberapa distribusi Linux dan berbagai koleksi archive dari berbagai 
	site, seperti sunsite atau tsx-11.

	Pada akhir HOWTO ini, kita akan memfokuskan pembicaraan tentang
	bagaimana menginstall dari CD-ROM paket, atau dari distribusi
	Linux komersil lainnya yang tidak menyertakan manual instalasi
	dalam bentuk cetakan. Jika pada Linux Anda juga menyertakan instalasi
	manualnya, maka HOWTO ini dapat digunakan sebagai bahan bacaan tambahan,
	dan Anda sebaiknya membaca manual tersebut sebagai bahan bacaan utama.

<sect>Tinjauan Instalasi
<p>

<sect1>Tahapan Instalasi Dasar
<p>
	Gambaran singkat instalasi Linux mudah sekali, yaitu:

<enum>
	<item> Catat konfigurasi hardware Anda.

	<item> Buat disket instalasi.

	<item> Jika Anda ingin menggunakan sistem "dual-boot" (yaitu dapat
	menjalankan DOS atau Windows dengan Linux), maka aturlah partisi
	Anda untuk menyediakan tempat bagi Linux.

	<item> Boot disket mini-Linux untuk instalasi agar bisa memperoleh
	akses dari CD-ROM.

	<item> Siapkan filesystem Linux. (Jika Anda tidak mengedit partisi
	pada langkah selanjutnya, maka Anda harus melakukannya pada tahap
	ini.

	<item> Install komponen dasar Linux dari CD-ROM.

	<item> Boot Linux dari hard disk.

	<item> (Pilihan) Install lagi paket-paket Linux lain dari CD-ROM.
</enum>

<sect1>Komponen Dasar dari Kit Instalasi Linux
<p>
	Berikut adalah komponen dasar yang tersedia:

<enum>
	<item>File-file README dan FAQ. File ini biasanya ada di top-level
	direktori pada CD-ROM dan dapat dibaca setelah hard disk dimount
	pada Linux. (Bergantung dari format CD-ROM, biasanya file ini juga
	dapat dibaca dari DOS/Windows.) Sebaiknya Anda membaca file ini
	sesegera mungkin, agar dapat mengetahui update atau perubahan apa
	saja yang telah dilakukan.

	<item>Sejumlah bootdisk (biasanya pada subdirektori). Salah satu
	dari disk ini adalah file yang akan Anda tuliskan pada disket untuk
	membuat boot disk, yang bergantung dari konfigurasi mesin Anda.
</enum>
	Driver hardware yang terpasang kadang saling konflik, oleh karena
	itu, daripada mencari letak kesalahan pada driver, lebih baik untuk
	menggunakan boot disk hanya dengan driver-driver yang perlu saja.
	(Hal ini juga membuat ukuran kernel lebih kecil.)
<itemize>
	<item>Sebuah (atau mungkin juga dua) disket root. Ini adalah
	file yang akan dituliskan pada disket untuk membuat disket instalasi.
	Kini, root disk dipilih sesuai hardware yang ada dan mengasumsikan
	bahwa tipe layar Anda adalah EGA berwarna atau layar yang lebih baik.

	<item>Sebuah disket rescue. Disket ini berisi kernel dasar dan peralatan
	untuk memulihkan sistem dari kerusakan bila ada kesalahan pada suatu
	tahap instalasi pada kernel, atau bila terjadi hang pada saat boot dari
	hard disk.

	<item>RAWRITE.EXE. Ini adalah program yang jalan di MS-DOS yang akan
	menuliskan isi dari suatu file (misalnya boot disk atau root disk)
	langsung ke disket, tanpa melihat format disk itu terlebih dahulu.
</itemize>

	Anda hanya butuh RAWRITE.EXE jika Anda merencanakan untuk membuat
	disket boot dan root dari sistem MS-DOS. Jika Anda menginstallnya
	dari workstation UNIX dengan disket, Anda dapat membuat disket instalasi
	langsung dari UNIX dengan menggunakan perintah `dd' atau perintah
	lain yang disediakan oleh vendor. Silahkan baca man page untuk dd(1)
	dan tanyakan kepada master UNIX di tempat Anda.

<itemize>
	<item>CD-ROM. Tujuan dari pembuatan boot disk adalah untuk mempersiapkan
	mesin Anda untuk meload disket root atau instalasi, yang merupakan
	suatu alat untuk menyiapkan hard disk dan menkopi sebagian dari CD-ROM
	ke hard-disk.
</itemize>

<sect>Detil Instalasi

<sect1>Persiapan Instalasi
<p>
	Linux membuat PC Anda lebih efektif dibandingkan apa yang dilakukan
	oleh MS-DOS, Windows atau NT, dan lebih fleksibel bila terjadi kesalahan
	konfigurasi hardware. Ada beberapa tahap yang bisa Anda kerjakan untuk
	menghindari kesalahan.

	Pertama, kumpulkan semua manual yang Anda miliki pada hardware --
	motherboard, video card, monitor, modem, dan lain-lain. -- dan simpanlah
	di tempat yang mudah Anda cari.

	Kedua, kumpulkan semua informasi detil tentang konfigurasi mesin Anda.
	Caranya, bila Anda menggunakan MS-DOS 5.0 atau yang lebih baru, cetaklah
	laporan dari utility Microsoft diagnostic MSD.EXE (Anda boleh menghiraukan
	informasi tentang TSR, driver, memory-map, environtment-strings dan
	informasi-informasi yang berkenaan dengan sistem operasi). Dengan
	mencatat konfigurasi mesin ini, maka dijamin Anda akan secara tepat
	dan benar mengisikan informasi hardware yang Anda miliki kelak pada
	saat menginstall X Windows.

	Ketiga, periksa mesin Anda dari segala masalah konfigurasi yang
	mungkin timbul dari hardware yang bisa saja mengakibatkan lockup
	pada saat instalasi Linux.

<itemize>
	<item>DOS/Windows dapat menggunakan hard disk IDE dan CD-ROM dengan
	konfigurasi yang asal-asalan (salah konfigurasi jumper master/slave
	misalnya). Linux TIDAK !!!. Jika ragu, periksa lagi jumper hard disk
	dan CD-ROM Anda !!!

	<item> Periksa apakah hardware Anda dirancang dengan konfigurasi
	menggunakan jumper atau ROM? Jika benar, maka mungkin perlu
	inisialisasi pada saat boot melalui utiliti di MS-DOS, dan mungkin
	juga sulit diakses dari Linux. CD-ROM, sound card, Ethernet card
	dan beberapa tipe tape drive yang Anda miliki mungkin akan menemui
	masalah seperti ini. Jika ya, maka Anda mungkin dapat mengatasinya
	dengan cara memberikan parameter tambahan pada prompt boot;
	silahkan baca the Linux Boot Prompt HOWTO, <url
	url="http://sunsite.unc.edu/LDP/HOWTO/BootPrompt-HOWTO.html"> untuk
	lebih jelasnya.

	<item> Beberapa sistem operasi mengizinkan bus mouse untuk melakukan
	share pada IRQ dengan device lain. Linux tidak mendukung ini; bila
	Anda nekat melakukannya, maka mesin Anda akan beku. Jika Anda
	menggunakan bus mouse silahkan baca the Linux Bus Mouse HOWTO, <url
	url="http://sunsite.unc.edu/LDP/HOWTO/Busmouse-HOWTO.html">.
</itemize>

	Sedapat mungkin, carilah nomor telepon seseorang yang jago Linux
	yang dapat Anda hubungi dalam keadaan darurat. Kira-kira 90% peluang
	Anda tidak membutuhkannya, tapi kalau punya, apa salahnya?

	Lama waktu instalasi. Kira-kira akan makan waktu sekitar satu jam
	untuk mempersiapkan Linux pada mesin yang baru diinstall. Atau
	akan makan waktu sampai sekitar tiga jam untuk menginstallnya
	pada sistem dual-boot (nantinya akan banyak terjadi kesalahan
	yang tak disengaja pada saat start, juga akan banyak terjadi hang
	pada mesin Anda bila kesalahan ini terjadi).

<sect1>Membuat disket boot dan root
<p>
	CD-ROM Linux yang Anda miliki mungkin menyertakan software untuk
	menginstall yang menjelaskan tahapan membuat disket boot, root,
	dan rescue dengan secara interaktif. Software ini biasanya
	jalan di MS-DOS atau berupa skrip UNIX, atau dua-duanya.

	Bila Anda mempunyai program semacam ini dan bisa menggunakannya, 
	Anda dapat membaca bagian ini sebagai tambahan informasi saja.
	Jalankan program tersebut untuk melakukan instalasi sebenarnya 
	-- Pembuat software tersebut tentu lebih tahu tentang distribusi
	yang menyertakan program itu dari pada penulis, dan dengan 
	menjalankannya Anda akan banyak terhindar dari kesalahan-kesalahan.

	Informasi lebih detil pada membuat disket boot dan root, silahkan
	baca the Linux Bootdisk HOWTO di <url
	url="http://sunsite.unc.edu/LDP/HOWTO/Bootdisk-HOWTO.html">.

	Pertama-tama, Anda harus memilih boot-disk yang sesuai dengan 
	hardware Anda. Anda harus memilihnya tanpa bantuan program, dan
	dapat Anda cari dengan cara (a) image boot disk di CD-ROM diberi nama
	sedemikian sehingga Anda dapat memilihnya dengan tepat atau 
	(b) Ada file berisi indeks yang menjelaskan tiap-tiap image.

	Selanjutnya Anda harus membuat disket dari image bootdisk yang
	telah Anda pilih, juga disket dari image root dan rescue. Pada
	tahap ini program MS-DOS yang bernama RAWRITE.EXE mulai dipakai.

	Lalu Anda harus mempersiapkan dua atau tiga <em/high-density/ 
	disket MS-DOS yang telah diformats. (Tipe disketnya harus sesuai,
	artinya, jika Anda memboot disket dengan drive 3.5&dquot;, maka
	kedua disket lainnya harus juga berupa disket 3.5&dquot; high-density).
	Kemudian Anda gunakan RAWRITE.EXE untuk menuliskan image boot dan
	rootdisk ke disket.	

	Panggil RAWRITE.EXE tanpa parameter seperti ini:

<tscreen>
C:&bsol;> RAWRITE
</tscreen>

	Jawab pertanyaan tentang nama file yang akan dituliskan dan disket
	yang dituju (seperti <tt/A:/). RAWRITE kemudian akan menyalin file
	itu, blok-per-blok, langsung ke disket. Juga gunakan RAWRITE untuk
	image root disk (misalnya COLOR144). Setelah selesai,
	maka Anda akan mempunyai dua disket: satu berisi boot disk, dan
	yang satunya lagi berisi root disk. Perhatikan bahwa kedua disket
	ini tidak dapat lagi dibaca dari MS-DOS (kedua disket tersebut
	sekarang memiliki ``format Linux'').

	Selain itu, Anda juga dapat menggunakan perintah dd(1) bila Anda
	ingin membuat boot disk dan root disk dari sistem UNIX. (Tentu
	saja untuk melakukan ini Anda harus berada pada workstation UNIX
	dengan sebuah floppy drive.) Misalnya, pada workstation Sun,
	dengan floppy drive di device <em>/dev/rfd0</em>, Anda dapat
	menggunakan perintah berikut:

<tscreen><verb>
$ dd if=bare of=/dev/rfd0 obs=18k
</verb></tscreen>

	Anda harus menyertakan ukuran blok output pada parameter (yaitu
	parameter `obs') pada beberapa tipe workstation (misalnya Sun) 
	atau proses ini akan gagal. Jika Anda menemui kesulitan semacam ini,
	silahkan baca man page untuk dd(1).

	Perhatikan bahwa Anda sebaiknya menggunakan disket baru dan bebas
	error. Disket tersebut tidak boleh memiliki bad blok.

	Juga perhatikan lagi, bahwa Anda tidak harus mengunakan Linux atau
	MS-DOS untuk menginstall Linux. Tetapi, dengan menggunakan Linux
	atau MS-DOS akan lebih memudahkan untuk membuat disket boot dan root
	dari CD-ROM. Jika Anda belum memiliki sistem operasi pada mesin Anda,
	Anda dapat meminjam sistem Linux atau MS-DOS teman Anda untuk membuat
	disket tersebut.

<sect1>Mempartisi ulang drive DOS/Windows Anda
<p>
	Biasanya pada beberapa sistem operasi, partisi hard disk sudah
	disiapkan untuk dapat digunakan pada MS-DOS, OS/2, dan sebagainya.
	Sekarang Anda harus merubah ukuran partisi agar bisa digunakan
	untuk sistem Linux Anda. Jika Anda hendak menggunakan sistem 
	dual-boot, maka hendaknya membaca terlebih dahulu mini-HOWTO berikut
	yang menjelaskan tentang berbagai konfigurasi sistem dual-boot.

<itemize>
<item> The Linux+DOS+Win95 mini-HOWTO, <url
	url="http://sunsite.unc.edu/LDP/HOWTO/mini/Linux+DOS+Win95">.

<item> The Linux+OS2+DOS mini-HOWTO, <url
	url="http://sunsite.unc.edu/LDP/HOWTO/mini/Linux+OS2+DOS">.

<item> The DOS-Win95-OS2-Linux mini-HOWTO, <url
	url="http://sunsite.unc.edu/LDP/HOWTO/mini/Linux+DOS+Win95+OS2">.

<item> The Linux+Win95 mini-HOWTO, <url
	url="http://sunsite.unc.edu/LDP/HOWTO/mini/Linux+Win95">

<item> The Linux+WinNT-Loader mini-HOWTO, <url
	url="http://sunsite.unc.edu/LDP/HOWTO/mini/Linux+WinNT-Loader">
</itemize>

	Walaupun apabila dokumentasi di atas tidak begitu cocok dengan sistem
	Anda, dokumentasi di atas membantu Anda dalam memahami permasalahan
	sekitar sistem dual-boot.

	<bf/PERHATIAN:/ Ada distribusi Linux yang dapat menginstall ke
	direktori dalam partisi MS-DOS. (Hal ini berbeda pengertiannya dengan 
	menginstall DARI suatu partisi MS-DOS.) Tetapi, lebih baik untuk
	menggunakan ``filesystem UMSDOS'', yang mengizinkan Anda untuk
	menganggap sebuah direktori dari partisi MS-DOS Anda sebagai
	filesystem Linux. Dengan cara ini, Anda tidak perlu merubah
	partisi drive Anda.

	Penulis hanya menyarankan Anda untuk menggunakan metode ini 
	bila drive Anda telah mempunyai empat partisi dan bila harus
	merubah partisi maka akan menambah masalah saja dan tidak sebanding
	dengan manfaat yang diberikan (UMSDOS akan memperlambat Linux karena
	harus melakukan beberapa penterjemahan nama file). Atau, bila Anda
	hendak mencoba Linux sebelum melakukan partisi ulang, maka
	menggunakan UMSDOS adalah hal yang sangat tepat. Tetapi biasanya
	Anda seharusnya melakukan partisi ulang seperti yang dijelaskan
	di sini. Bila Anda hendak menggunakan UMSDOS, maka Anda harus
	menginstallnya tanpa bantuan HOWTO ini, karena tidak akan dijelaskan
	secara rinci di sini. Dari sekarang, kami asumsikan bahwa Anda
	TIDAK menggunakan UMSDOS, dan Anda akan melakukan partisi ulang.
	

	Sebuah <em/partition/  adalah bagian dari hard drive yang digunakan
	oleh beberapa sistem operasi tertentu. Jika Anda hanya memiliki
	MS-DOS yang sudah terpasang, maka mungkin hard drive Anda hanya
	memiliki satu partisi saja, yang semuanya digunakan untuk MS-DOS.
	Untuk menggunakan Linux, maka Anda harus melakukan partisi ulang
	pada drive, sehingga Anda nantinya akan memiliki satu partisi
	untuk MS-DOS dan yang lainnya untuk Linux.
	
	Partisi ada tiga jenis: <em/primary/, <em/extended/, dan <em/logical/.
	Singkatnya, partisi primary adalah salah satu dari keempat partisi
	yang mungkin dibuat dalam hard disk Anda. Tetapi, bila Anda ingin
	membuat lebih dari empat pertisi dalam satu drive, maka Anda
	harus membuat sebuah partisi extended, yang dapat memuat berbagai
	partisi logical. Anda tidak menyimpan data secara langsung pada 
	partisi extended, partisi jenis ini digunakan sebagai penampung
	partisi logical saja. Data disimpan kalau tidak di primary, yah
	di partisi logical.

	Biasanya, orang menggunakan partisi primary saja. Tetapi, jika
	Anda membutuhkan lebih dari empat partisi dalam sebuah drive,
	maka Anda harus membuat partisi extended. Partisi logical kemudian
	dibuat di atas partisi extended, dan selesai lah semuanya-- lebih
	dari empat partisi per drive.

	Perhatikan bahwa Anda dapat dengan mudah menginstall Linux pada
	drive kedua pada sistem Anda (dikenali sebagai <tt/D:/ pada MS-DOS).
	Anda dengan mudah menentukan nama device yang tepat pada saat 
	membuat partisi Linux. Hal ini akan dijelaskan secara rinci di 
	bawah.

	Kembali ke masalah partisi ulang hard drive Anda: masalah
	dalam merubah partisi adalah bahwa tidak ada cara (yang mudah)
	untuk merubah partisi tanpa menghapus data pada partisi yang
	dirubah ukurannya. Karena itu, Anda sebaiknya melakukan backup
	total dari sistem Anda sebelum melakukan partisi ulang. Untuk
	merubah ukuran partisi, hapus saja partisi tersebut, dan buat lagi
	dengan ukuran yang lebih kecil.

	<bf/PERHATIAN:/ Ada program di MS-DOS yang digunakan untuk
	melakukan partisi ulang tanpa harus menghapus data, namanya FIPS.
	Silahkan lihat di <url
	url="http://sunsite.unc.edu/pub/Linux/system/Install">. Dengan program
	FIPS, disk optimizer (misalnya Norton Speed Disk), dan sedikit
	keberuntungan, Anda dapat melakukan partisi ulang pada MS-DOS tanpa
	menghapus data di dalamnya. Tapi sebaiknya Anda tetap melakukan
	backup, walaupun menggunakan FIPS.

	Namun, bila Anda tidak menggunakan FIPS untuk melakukan partisi
	ulang, ada cara lama yang dapat dipakai, yaitu dengan menggunakan
	program FDISK. Misalnya, Anda mempunyai hard disk 80 MB, yang
	digunakan sepenuhnya untuk MS-DOS. Anda ingin membagi dua hard disk
	itu, yaitu 40 MB untuk MS-DOS dan 40 mega lagi untuk Linux. Untuk
	melakukan hal ini, jalankan FDISK dari MS-DOS, hapus partisi
	MS-DOS yang berukuran 80 MB tersebut, dan buat lagi partisi MS-DOS
	berukuran 40 MB. Kemudian formatlah partisi baru tersebut dan 
	install lagi backup yang telah Anda lakukan. Sisa 40 MB pada
	hard disk biarkan dalam keadaan kosong. Nanti, buatlah partisi
	Linux pada bagian kosong hard disk itu yang 40 MB tadi.

	Singkat kata, lakukan hal berikut untuk melakukan partisi ulang
	dengan FDISK pada MS-DOS.
<enum>
<item>Buat backup total sistem Anda.
<item>Buatlah disk boot MS-DOS, yang dapat dilakukan dengan perintah:
<tscreen>
FORMAT /S A:
</tscreen>
<item>Kopi file <tt/FDISK.EXE/ dan <tt/FORMAT.COM/ ke disket ini,
beserta utiliti yang Anda perlukan. (Misalnya untuk merecover backup.) 
<item> Boot disket tersebut.
<item> Jalankan FDISK, dengan menyertakan drivenya bila perlu (misalnya
<tt/C:/ atau <tt/D:/).
<item> Gunakan menu pada FDISK untuk menghapus partisi yang ingin Anda
rubah ukurannya. <bf/Hal ini akan menghapus semua data pada partisi tersebut./
<item> Gunakan menu pada FDISK untuk membuat kembali partisi yang diinginkan
dengan ukuran yang lebih kecil.
<item> Keluar dari FDISK dan format ulang partisi yang baru Anda buat dengan
perintah <tt/FORMAT/.
<item> Recover sistem Anda dari backup.
</enum>
	
	Perhatikan bahwa program FDISK akan memberikan pilihan apakah
	akan membuat ``logical DOS drive'' atau tidak. Logical DOS drive
	adalah partisi logical pada hard disk Anda. Anda dapat menginstall
	Linux pada partisi tersebut, tetapi jangan buat partisi tersebut
	dengan FDISK pada MS-DOS. Jadi, bila Anda sekarang menggunakan
	logical DOS drive, dan ingin menginstall Linux di situ, Anda harus
	menghapus dulu logical drive itu dengan FDISK pada MS-DOS, dan
	(kemudian) buat lagi partisi logical pada Linux di situ.

	Mekanisme yang digunakan untuk melakukan partisi ulang pada OS/2
	dan sistem operasi lain mirip caranya. Untuk lebih jelasnya, silahkan 
	lihat dokumentasi pada sistem operasi yang Anda gunakan.	

<sect1>Membuat partisi Linux
<p>
	Setelah partisi ulang drive Anda, buatlah partisi untuk Linux.
	Sebelum dijelaskan bagaimana caranya, sekarang kita bahas dulu
	tentang partisi dan filesystem pada Linux.

<sect2>Dasar-Dasar Partisi
<p>
	Linux memerlukan paling tidak satu partisi, yang digunakan untuk 
	<em/root filesystem/, yang akan menampung kernel Linux dan software
	lainnya.

	Anda dapat membayangkan <em/filesystem/ sebagai sebuah partisi
	yang diformat untuk Linux. Filesystem digunakan untuk menampung file.
	Tiap sistem harus mempunyai file system root. Tapi kadangkala
	banyak user yang senang menggunakan banyak filesystem. Misalnya,
	Anda mungkin ingin membuat file sistem terpisah untuk menampung
	semua file di direktori <em>/usr</em>. (Perhatikan bahwa
	pada sistem UNIX, slash digunakan sebagai tanda direktori, bukannya
	backslash yang digunakan pada MS-DOS.) Dalam hal ini, Anda dapat 
	mempunyai root filesystem, dan sebuah <em>/usr</em> file system.

	Tiap-tiap filesystem membutuhkan partisi sendiri. Jadi, bila
	Anda menggunakan root dan <em>/usr</em>, maka Anda harus membuat
	dua buah partisi Linux.

	Selain itu, biasanya perlu dibuat sebuah <em/partisi swap/,
	yang biasanya digunakan sebagai RAM virtual. Bila Anda punya
	memory 4 MB pada mesin Anda, dan partisi swap berukuran 10 MB,
	maka Linux menganggap Anda mempunyai memori virtual 14 MB.

	Pada saat menggunakan spasi di swap, Linux memindahkan page
	yang tidak digunakan pada memori ke disk, yang menyebabkan user
	dapat menjalankan lebih banyak aplikasi secara bersamaan pada sistem.
	Tetapi, kadang kala proses swap berlangsung lambat, dan karena
	itu tidak dapat menggantikan sepenuhnya peranan RAM asli. Tetapi
	beberapa aplikasi membutuhkan banyak sekali memori (misalnya sistem
	X Window) yang bergantung pada swap bila Anda tidak punya cukup
	memori.

	Hampir semua orang yang menggunakan Linux membuat partisi swap.
	Bila Anda hanya mempunyai RAM 4 MB atau kurang, maka partisi
	swap wajib Anda install. Sangatlah dianjurkan untuk mempunyai
	partisi swap, kecuali Anda punya RAM yang sangaaaaat banyak.	
	
	Ukuran partisi swap bergantung dari berapa banyak virtual memory
	yang Anda butuhkan. Kadangkala dipakai anggapan bahwa paling
	tidak Anda harus memiliki virtual memory sebanyak 16 MB. Karena
	itu, bila Anda punya RAM 8 MB, maka Anda harus membuat lagi 
	partisi swap sebanyak 8 MB. Perhatikan bahwa ukuran partisi swap
	tidak boleh lebih dari 128 MB. Karena itu, bila Anda membutuhkan
	swap lebih dari 128 MB, maka Anda harus membuat lagi partisi swap.
	Jumlah partisi swap yang diizinkan adalah 16 buah partisi.

	Anda dapat mencari informasi yang lebih banyak tentang swap
	dan partisi disk pada the Linux Partition mini-HOWTO
	(<url url="http://sunsite.unc.edu/LDP/HOWTO/mini/Partition">).

	Perhatian: Partisi swap dapat digunakan (walaupun rumit) untuk
	Linux dan Windows 95 pada sistem dual-boot. Untuk lebih jelasnya,
	sudilah kiranya untuk membaca the Linux Swap Space Mini-HOWTO, <url
	url="http://sunsite.unc.edu/LDP/HOWTO/mini/Swap-Space">. 

	Tips &num;1: Bila Anda memiliki drive EIDE dengan partisi
	lebih dari 504MB, maka BIOS Anda mungkin tidak dapat melakukan
	boot bila Linux diinstall di situ. Jadi buatlah partisi root
	Anda berukuran lebih kecil dari 504MB. Hal ini seharusnya tidak
	menjadi masalah pada kontroler drive SCSI, karena biasanya pada
	drive SCSI diberikan driver untuk BIOS. Untuk detil teknisnya,
	silahkan baca the Large Disk Mini-HOWTO, <url
	url="http://sunsite.unc.edu/LDP/HOWTO/mini/Large-Disk">.

	Tips &num;2: Anda mencampurkan drive IDE dan SCSI? Kalau
	ya maka Anda harus berhati-hati. BIOS Anda mungkin tidak
	dapat melakukan boot langsung dari drive SCSI.

<sect2>Merubah ukuran partisi
<p>
	Selain partisi root dan swap, mungkin Anda ingin untuk menginstall
	lebih dari satu partisi untuk menyimpan software dan home direktori.

	Walaupun secara teori Anda dapat menjalankan apa saja dari sebuah
	partisi root saja, tetapi banyak orang tidak melakukan hal ini.
	Ada beberapa keuntungan dari membuat banyak partisi :

<itemize>
	<item> Kadang kala mempersingkat waktu pemeriksaan file system
	pada saat boot.

	<item> File tidak dapat membesar ukurannya lebih dari batas
	partisinya. Karena itu, dengan menggunakan partisi sebagai
	batas bagi beberapa program (misalnya Usenet news) yang
	banyak makan spasi hard disk, yang mencegah program itu
	membuat file raksasa pada partisi root yang dibutuhkan juga
	oleh kernel dan aplikasi yang lain.

	<item> Bila Anda pernah membuat kesalahan pada disk Anda, adalah
	lebih baik untuk memformat partisi tempat Anda membuat kesalahan
	dari pada harus memformat seluruh sistem dan melakukan instal ulang.
</itemize>
	Dengan hard disk yang berukuran besar yang biasa didapat saat ini,
	setuplah root dengan ukuran kurang dari 80MB, kemudian install
	partisi /usr (lebih dari 300MB) untuk menginstall software, dan
	partisi /home sebesar sisa hard disk Anda.

	Anda bisa improvisasi di sini. Bila Anda ingin menjalankan
	Usenet news misalnya, tentu Anda ingin memberikan Usenet sebuah
	partisi sendiri untuk mengontrol pemakaian disk maksimum. Atau
	buatlah partisi /var untuk mail, news, dan file-file sementara.
	Tapi dengan hard disk besar yang umum dipakai sekarang ini,
	pembuatan partisi seperti tidak begitu perlu bila Anda baru
	menginstall Linux. Untuk sekarang, bila Anda baru di dunia Linux,
	install yang mudah-mudah saja dulu.

<sect1> Memboot disk instalasi
<p>
	Tahap pertama adalah memboot disk yang telah Anda buat. Biasanya,
	Anda dapat dengan mudah memboot; prompt kernel boot akan diisi
	sendiri setelah 10 detik. Tetapi dengan memberikan parameter
	tambahan setelah nama kernel, Anda dapat memberikan secara detil
	berbagai parameter hardware, seperti IRQ dan alamat kontroler SCSCI,
	atau ukuran drive, sebelum memboot kernel Linux. Hal ini perlu
	dilakukan bila misalnya Linux tidak dapat mendeteksi kontroler SCSI atau
	mendeteksi ukuran drive.

	Biasanya, kontroler SCSI tanpa BIOS harus diberikan spesifikasinya
	yaitu alamat port dan IRQ pada saat boot. Juga misalnya, pada
	mesin IBM PS/1, ThinkPad, dan ValuePoint tidak menyimpan ukuran
	drivenya di CMOS, sehingga Anda harus memberikannya pada saat boot.
	(Anda dapat mengkonfigurasikan sistem Anda belakangan)

	Perhatikan pesan-pesan pada saat boot. Anda dapat melihat daftar
	dan keterangan mengenai hardware yang dideteksi oleh Linux. Biasanya,
	jika Anda memiliki sebuah kontroler SCSI, maka Anda seharusnya
	dapat melihat daftar host SCSI yang terdeteksi. Bila Anda melihat
	pesan

<tscreen><verb>
SCSI: 0 hosts
</verb></tscreen>

	maka kontroler SCSI Anda tidak terdeteksi, dan Anda harus
	mencari tahu bagaimana agar kernel dapat mendeteksinya.

	Sistem juga akan menampilkan informasi tentang partisi
	dan device yang terdeteksi. Bila ada informasi yang salah atau
	tidak ditampilkan di sini, maka Anda harus melakukan deteksi
	hardware.

	Bila tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, maka hardware
	Anda semuanya telah terdeteksi dengan baik, dan Anda dapat 
	melewatkan pembahasan berikut ini, ``Meload root disk''.

	Untuk melakukan deteksi hardware, Anda harus memberikan
	parameter yang tepat pada saat boot, dengan menggunakan
	syntax berikut:

<tscreen><verb>
linux <parameters...>
</verb></tscreen>

	Ada banyak parameter yang tersedia; kami mendaftarkan
	beberapa parameter yang biasa dipakai di bawah ini. Boot disk
	Linux sekarang akan memberikan beberapa pilihan untuk melihat
	layar help yang menjelaskan parameter kernel sebelum boot.

<itemize>
	<item><em>hd=cylinders,heads,sectors</em> menjelaskan ukuran
	drive. Hal ini dibutuhkan oleh sistem seperti IBM PS/1, ValuePoint, 
	dan ThinkPad. Misalnya bila drive Anda memiliki 683 cylinders, 
	16 heads, and 32 sectors per track, maka tuliskan

<tscreen><verb>
linux hd=683,16,32
</verb></tscreen>

	<item><em>tmc8xx=memaddr,irq</em> menjelaskan alamat dan IRQ untuk
	kontroler SCSI BIOS-less tipe Future Domain TMC-8xx. Misalnya,

<tscreen><verb>
linux tmc8xx=0xca000,5
</verb></tscreen>

	Perhatikan bahwa prefix <em>0x</em> harus dipakai untuk
	mendefinisikan nilai dalam heksadesimal. Hal ini berlaku untuk
	pilihan berikut.

	<item><em>st0x=memaddr,irq</em> menjelaskan alamat dan IRQ
	kontroler SCSI BIOS-less tipe Seagate ST02.

	<item><em>t128=memaddr,irq</em> menjelaskan alamat dan IRQ
	kontroler BIOS-less Trantor T128B controller.

	<item><em>ncr5380=port,irq,dma</em> Menentukan port, IRQ, dan DMA
	channel untuk kontroler NCR5380 generik.

	<item><em>aha152x=port,irq,scsi_id,1</em> Menentukan, IRQ, dan
	SCSI ID untuk BIOS-less kontroler AIC-626. Ini termasuk tipe Adaptec
	1510, 152x, dan kontroler Soundblaster-SCSI.
</itemize>

	Bila Anda memiliki berbagai pertanyaan tentang pilihan pada saat
	boot ini, silahkan baca the Linux <em>SCSI HOWTO</em> yang harusnya
	ada pada berbagai situs FTP archive (atau di mana saja Anda
	mendapatkan dokumen ini). The <em>SCSI HOWTO</em> menjelaskan
	kompatibilitas Linux SCSI dengan lebih rinci.

<sect1>Menggunakan rootdisk
<p>
	Setelah boot dengan boot disk, maka akan muncul prompt untuk
	memasukkan root disk. Pada tahap ini Anda harus mengganti
	boot disk pada drive dengan root disk. Kemudian, tekan <em/enter/
	untuk melanjutkan proses boot. Anda mungkin akan menggunakan
	beberapa disket root.

	Yang sebenarnya terjadi saat ini adalah: boot disk menyediakan
	sistem operasi mini yang (karena hard disk belum disiapkan)
	menggunakan sebagian RAM sebagai virtual disk (yang disebut
	`ramdisk').

	Root disk diload ke ramdisk sebagai file-file kecil dan perangkat
	instalasi yang akan digunakan hard disk Anda dan menginstall Linux
	dari CD-ROM.

<sect2> Memilih instalasi EGA atau X
<p>
	Linux versi-versi lama (termasuk Slackware) akan memberikan
	akses ke shell pada saat ini dan mengharuskan Anda untuk memberikan
	perintah instalasi dengan urutan tertentu. Saat ini, cara tersebut
	masih dapat dilakukan tetapi pada Linux versi baru akan segera
	menjalankan program yang mencoba secara interaktif membantu Anda
	dalam tahapan ini.

	Anda mungkin akan memperoleh pilihan untuk mengkonfigurasi X
	segera sehingga program instalasi dapat dalam modus grafik. Bila
	Anda memilih hal ini, maka program instalasi akan menanyakan Anda
	tentang mouse dan tipe monitor sebelum menjalankan proses instalasi.
	Setelah Linux diinstall, maka setting tadi akan disimpan. Anda akan
	dapat mengatur kinerja monitor Anda belakangan, jadi pada tahapan
	ini modus grafik yang digunakan adalah SVGA 640X480.

	Pada tahap instalasi X tidaklah diperlukan, tetapi (diasumsikan
	bahwa Anda dapat menginstall konfigurasi mouse dan monitor) banyak
	orang yang mengatakan bahwa lebih mudah menginstall dengan interface
	grafik. Dan bila Anda juga ingin menjalankan instalasi dengan X,
	maka hal itu cukup masuk akal.

	Ikuti saja prompt pada program. Dengan demikian Anda
	akan menjalani tahapan yang benar dalam mempersiapkan disk, 
	membuat account user pertama kali dan menginstall paket software
	dari CD-ROM.

	Pada subbagian berikut, akan dijelaskan beberapa tahapan yang
	sedikit sulit bila dilakukan tanpa bantuan program instalasi.
	Hal ini juga membantu Anda dalam memahami bagaimana dan kenapa
	suatu hal dalam instalasi bisa terjadi.

<sect2>Menggunakan program <tt/fdisk/ and <tt/cfdisk/
<p>
	Tahap pertama instalasi setelah root disk diboot adalah membuat
	atau merubah tabel partisi pada disk. Bahkan jika Anda menggunakan
	FDISK untuk membuat partisi pada tahap awal, Anda akan harus 
	melihat lagi tabel partisi dan memasukkan informasi spesifik Linux
	pada tahap ini.

	Untuk membuat atau mengganti partisi Linux, di sini akan menggunakan
	program <tt/fdisk/ versi Linux, dan versi saudaranya <tt/cfdisk/.

	Umumnya program instalasi akan mencari tabel partisi yang telah ada,
	dan menawarkan untuk menjalankan <tt/fdisk/ atau <tt/cfdisk/.
	Program <tt/cfdisk/ mudah untuk digunakan, tetapi versi terakhir
	juga kurang fleksibel pada tabel partisi yang belum dibuat atau
	partisi yang rusak.

	Karena itu Anda mungkin (khususnya bila Anda menginstall pada 
	hardware yang sama sekali baru) harus menggunakan <tt/fdisk/ 
	agar bisa diakses dari <tt/cfdisk/. Jalankanlah <tt/fdisk/;
	dan bila ada kesalahan, maka jalankan <tt/fdisk/. (Bila Anda
	membangun sistem Linux pada seluruh sistem dan <tt/cfdisk/
	rewel, maka gunakanlah <tt/fdisk/ untuk menghapus semua partisi
	dan baru kemudian <tt/cfdisk/ untuk mengedit tabel tadi.

	Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemakaian
	<tt/fdisk/ dan <tt/cfdisk/. Kedua program tersebut mengambil
	parameter berupa nama drive yang ingin Anda edit partisinya.
	Nama device hard drive adalah:

<itemize>
	<item><em>/dev/hda</em> Drive IDE pertama
	<item><em>/dev/hdb</em> Drive IDE kedua
	<item><em>/dev/sda</em> Drive SCSI pertama
	<item><em>/dev/sdb</em> Drive SCSI kedua
</itemize>

	Misalnya untuk membuat partisi Linux pada drive SCSI pertama
	maka gunakan (atau program instalasi biasanya akan menampilkan
	pilihan menu) perintah berikut:

<tscreen>
cfdisk /dev/sda
</tscreen>

	Bila Anda menggunakan <tt/fdisk/ atau <tt/cfdisk/ tanpa argumen,
	maka akan diasumsikan drive yang digunakan adalah <em>/dev/hda</em>.

	Untuk membuat partisi Linux pada drive kedua, gunakan <em>/dev/hdb</em> 
	(untuk drive IDE) atau <em>/dev/sdb</em> (untuk drive SCSI)
	bila menjalankan <tt/fdisk/.

	Paritisi Linux tidak harus pada satu drive yang sama. Anda mungkin
	ingin membuat filesystem root pada <em>/dev/hda</em> dan partisi
	swap pada <em>/dev/hdb</em> misalnya. Untuk melakukan hal tersebut
	jalankan saja <tt/fdisk/ atau <tt/cfdisk/ sekali saja untuk tiap-
	tiap drive.

	Di Linux, partisi diberi nama berdasarkan pada drive tempat mereka
	berada. Misalnya partisi pertama pada drive <em>/dev/hda</em> 
	adalah <em>/dev/hda1</em>, tdan partisi kedua adalah <em>/dev/hda2</em>, 
	dan seterusnya.	Bila Anda mempunyai partisi logical, maka partisi
	tersebut akan diberi nomor mulai <em>/dev/hda5</em>, 
	<em>/dev/hda6</em> dan seterusnya.

	<bf/PERHATIAN:/ Anda seharusnya tidak membuat atau menghapus partisi
	untuk sistem operasi selain Linux dengan menggunakan program 
	<tt/fdisk/ atau <tt/cfdisk/ milik Linux. Jadi jangan membuat atau
	menghapus partisi MS-DOS dengan <tt/fdisk/-nya Linux; tetapi 
	gunakanlah program <tt/FDISK/ milik MS-DOS. Bila Anda nekat,
	mungkin Linux tidak akan mengenali partisi yang Anda utak-atik 
	tadi dan mungkin tidak bisa memboot lagi.

	Di bawah ini adalah contoh penggunaan <tt/fdisk/. Di sini, 
	digunakan partisi MS-DOS tunggal sebesar 61693 blok, dan
	sisanya digunakan untuk Linux. (Di Linux, satu blok adalah
	1024 byte, jadi 61693 blok adalah sebesar sekitar 61 MB.)
	Di sini akan dibuat dua partisi saja, yaitu root dan swap.	
	Mungkin Anda akan membuat partisi Linux sebanyak empat partisi
	seperti yang disarankan di atas: satu untuk swap, satu untuk 	
	filesystem root, satu untuk software, dan satu untuk home direktori.

	Pertama-tama, gunakan perintah ``<tt/p/'' untuk menampilkan
	tabel partisi saat ini. Seperti yang Anda lihat, <em>/dev/hda1</em>
	(partisi pertama ada pada <em>/dev/hda</em>) adalah partisi DOS
	sebesar 61693 blok.

<tscreen><verb>
Command (m for help):   p
Disk /dev/hda: 16 heads, 38 sectors, 683 cylinders 
Units = cylinders of 608 * 512 bytes

     Device Boot  Begin   Start     End  Blocks   Id  System
  /dev/hda1   *       1       1     203   61693    6  DOS 16-bit >=32M

Command (m for help):
</verb></tscreen>

	Lalu, gunakan perintah ``<tt/n/'' untuk membuat partisi baru.
	Partisi Linux diberi ukuran sebesar 80 MB.

<tscreen><verb>
Command (m for help):  n 
Command action 
    e   extended 
    p   primary partition (1-4)
p
</verb></tscreen>

	Pada saat ini akan ditanyakan apakah akan membuat partisi
	extended ataukah primary. Biasanya partisi yang dibuat adalah
	partisi primary, kecuali Anda membutuhkan lebih dari empat partisi
	pada satu drive. Silahkan lihat bagian ``Pembuatan Partisi'' di 
	atas untuk informasi lengkapnya.

<tscreen><verb>
Partition number (1-4): 2
First cylinder (204-683):  204
Last cylinder or +size or +sizeM or +sizeK (204-683): +80M
</verb></tscreen>

	Silinder pertama seharusnya tepat SETELAH silinder partisi terakhir.
	Dalam contoh ini, <em>/dev/hda1</em> berakhir pada silinder 203, 
	jadi partisi baru harus dimulai pada silinder 204.

	Seperti yang Anda lihat, di sini digunakan notasi ``<tt/+80M/'',
	yang menjelaskan bahwa partisi itu berukutan 80 MB. Mirip dengan
	itu, notasi ``<tt/+80K/ menjelaskan bahwa ukuran partisi adalah
	80 kilobytes dan ``<tt/+80/'' berarti ukuran partisi adalah 80 byte.

<tscreen><verb>
Warning: Linux cannot currently use 33090 sectors of this partition
</verb></tscreen>

	Bila Anda melihat peringatan ini, abaikan saja. Peringatan tersebut
	berasal dari batasan pada masa-masa awal Linux sewaktu filesystem
	Linux hanya bisa sebesar 64 MB. Tetapi dengan filesystem yang lebih
	baru, tidak ada lagi batasan, sekarang sebuah partisi bisa berukuran
	hingga 4 terabyte.

	Selanjutnya, buatlah partisi swap 10 MB, <em>/dev/hda3</em>.

<tscreen><verb>
Command (m for help): n
Command action 
    e   extended 
    p   primary partition (1-4) 
p

Partition number (1-4): 3
First cylinder (474-683):  474
Last cylinder or +size or +sizeM or +sizeK (474-683):  +10M
</verb></tscreen>

	Sekali lagi, kita tampilkan isi tabel partisi. Jangan lupa
	untuk mencatat semua informasi di sini, terutama ukuran
	tiap-tiap partisi dalam satuan blok. Karena informasi ini
	dibutuhkan kemudian.

<tscreen><verb>
Command (m for help): p
Disk /dev/hda: 16 heads, 38 sectors, 683 cylinders 
Units = cylinders of 608 * 512 bytes

     Device Boot  Begin   Start     End  Blocks   Id  System
  /dev/hda1   *       1       1     203   61693    6  DOS 16-bit >=32M
  /dev/hda2         204     204     473   82080   83  Linux native
  /dev/hda3         474     474     507   10336   83  Linux native
</verb></tscreen>

	Perhatikan bahwa partisi swap Linux (contoh di sini adalah 
	<em>/dev/hda3</em>) mempunyai tipe ``Linux native''. Kita harus
	mengganti tipe tersebut menjadi tipe partisi swap, yaitu
	``Linux swap'' agar program instalasi akan mengenalinya.
	Cara melakukannya adalah dengan menggunakan perintah ``<tt/t/''
	pada <tt/fdisk/:

<tscreen><verb>
Command (m for help): t
Partition number (1-4): 3
Hex code (type L to list codes): 82
</verb></tscreen>

	Bila Anda gunakan ``<tt/L/'' untuk melihat daftar kode tipe, maka
	dapat Anda temukan bahwa 82 adalah tipe untuk partisi swap Linux.

	Untuk keluar dari <tt/fdisk/ dan menyimpan semua perubahan
	pada tabel partisi, gunakan perintah ``<tt/w/''. Untuk keluar dari
	<tt/fdisk/ TANPA menyimpan perubahan, gunakan perintah
	``<tt/q/''.

	Setelah keluar dari <tt/fdisk/, sistem akan memberitahukan untuk
	reboot untuk memastikan perubahan terjadi. Secara umum tidak
	ada guna mereboot setelah menggunakan <tt/fdisk/ --versi modern
	<tt/fdisk/ dan <tt/fdisk/ sudah cukup pandai untuk mengupdate
	partisi tanpa reboot.

<sect2> Tahapan setelah pembuatan Partisi
<p>
	Setelah tabel partisi diedit, maka program instalasi seharusnya
	mencari partisi tersebut dan menawarkan apakah Anda menginginkan
	partisi swap. Jawab dengan ya.

	(Hal ini ditanyakan karena mungkin saja user menggunakan sistem
	dual-boot, dengan salah satu partisi non-Linux akan dilihat
	seperti suatu partisi swap.)

	Selanjutnya program akan meminta Anda untuk menghubungkan
	tiap-tiap partisi non-swap dengan nama filesystem Linux 
	(misalnya /, /usr, /var, /tmp, /home, /home2, dsb.).  

	Ada satu ketentuan yang ketat. Harus ada filesystem root yang
	bernama /, dan harus bisa diboot. Anda bisa menamakan partisi
	Linux yang lainnya dengan nama apa saja. Tetapi ada konvensi
	tentang penamaan filesystem yang akan memudahkan Anda nantinya.

	Sebelumnya penulis menyaraknan setup tiga partisi yang terdiri
	dari root yang berukuran kecil, partisi software sistem yang
	berukuran sedang, dan sebuah partisi home direktori yang berukuran
	besar. Biasanya, partisi-partisi tadi diberi nama /, /usr, dan
	/home. Nama `/usr' secara historis berasal dari sistem Unix
	yang dulu berukuran kecil yang menampung sistem software dan 
	home direktori pada sebuah partisi non-root. Ada software yang 
	bergantung pada partisi /usr ini.

	Bila Anda memiliki lebih dari satu home-direktori, secara
	konvensional berilah nama /home, /home2, /home3 dan sebagainya,
	Hal ini akan Anda alami bila memiliki dua disk. Pada sistem
	penulis misalnya, layout sistem adalah seperti ini:

<tscreen><verb>
Filesystem         1024-blocks  Used Available Capacity Mounted on
/dev/sda1              30719   22337     6796     77%   /
/dev/sda3             595663  327608   237284     58%   /usr
/dev/sda4            1371370    1174  1299336      0%   /home
/dev/sdb1            1000949  643108   306130     68%   /home2
</verb></tscreen>

	Disk kedua (sdb1) bukanlah seluruhnya melingkupi /home2;
	partisi swap pada sda dan sdb tidak ditunjukan pada layar ini.
	Tetapi Anda dapat melihat bahwa /home adalah area bebas yang
	besar pada sda dan /home2 adalah area user pada sdb.

	Bila Anda ingin membuat partisi untuk scratch, spool, temporary,
	mail, dan file news, buatlah dengan nama /var. Sebaliknya mungkin
	Anda ingin membuat /usr/var dan membuat link simbolik yang bernama
	/var yang menunjuk ke /usr/var (program instalasi mungkin menawarkan
	pembuatan ini).

<sect1>Menginstall paket software
<p>
	Sekali saja Anda melewati tahap pembuatan partisi, maka sisa
	instalasi seharusnya hampir otomatis. Program instalasi Anda
	(baik itu berbasis EGA atau X) akan memandu Anda dengan
	serangkaian menu yang membuat Anda lebih mudah menentukan 
	CD-ROM sebagai sumber instalasi, partisi yang akan digunakan,
	dan sebagainya.

	Di sini kita tidak akan mendokumentasikan tahapan ini dengan
	detil. Penginstalan paket software adalah salah satu bagian
	yang paling beragam pada berbagai distribusi Linux (pembuatnya
	biasanya berlomba-lomba untuk memberikan nilai tambah di sini),
	tetapi sekaligus juga bagian yang termudah. Program instalasi
	ini juga lebih mudah dimengerti dengan layar help yang baik.

<sect1>Setelah instalasi paket software
<p>
	Setelah instalasi selesai dan semuanya berjalan lancar, maka
	program instalasi akan mengantarkan Anda beberapa pilihan
	untuk mengkonfigurasi sistem sebelum melakukan boot untuk 
	pertama kalinya dari hard disk.

<sect2>LILO, the LInux LOader
<p>
	LILO (yang merupakan singkatan dari LInux LOader) adalah program
	yang membuat Anda dapat memboot Linux (dan juga sistem operasi
	lain, misalnya MS-DOS) dari hard disk.

	Anda mungkin diberikan pilihan dalam menginstall LILO pada hard disk.
	Lakukanlah instalasi ini, kecuali Anda menjalankan OS/2. OS/2 
	mempunyai beberapa hal yang harus dikerjakan dulu, silahkan
	baca <ref id="custom-LILO" name="Konfigurasi LILO sesuai dengan
	Keinginan"> di bawah.

	Menginstall LILO sebagai loader primer berarti tidak perlu lagi
	membuat boot disk, karena Anda dapat memberitahu LILO pada saat
	boot, sistem operasi mana yang akan Anda boot.

<sect2>Membuat boot disk (pilihan)
<p>
	Anda juga mungkin ditawarkan untuk membuat sebuah ``standard
	boot disk'', yang dapat Anda gunakan untuk memboot Linux yang
	baru Anda instal. (Hal ini merupakan cara lama dan tidak
	begitu nyaman untuk digunakan, karena di sini diasumsikan
	bahwa Anda biasanya boot ke DOS, karena itu bila ingin boot
	ke Linux, maka Anda perlu menggunakan boot disk ini.)

	Untuk melakukan hal ini, sediakanlah sebuah disket high-density
	kosong yang telah diformat pada MS-DOS sesuai dengan tipe drive
	yang digunakan untuk boot. Masukan disket tersebut ke drive bila
	diminta dan kemudian boot disk akan dibuat. (Disk ini tidak
	sama dengan disk instalasi, dan Anda tidak boleh menukar-nukar
	kegunaan disket-disket ini!)

<sect2>Konfigurasi sistem yang lainnya
<p>
	Prosedur setelah instalasi juga mungkin diberikan dengan berbagai
	menu yang mudah digunakan. Cara tersebut juga biasanya menyertakan
	bagaimana cara menset modem dan mouse, juga time zone. Ikuti saja
	menu yang disediakan.

	Program juga mungkin menawarkan Anda untuk membuat account user
	atau membuat password pada account root (administrasi). Prosedur
	tersebut tidak begitu rumit dan biasanya Anda hanya mengikuti
	instruksi-instruksi yang diberikan saja.

<sect>Memboot Sistem Baru 
<p>
	Jika segalanya berjalan sesuai rencana, maka Anda sekarang dapat
	memboot Linux dari hard drive dengan menggunakan LILO. Selain LILO,
	Anda juga dapat memboot dari disket boot (bukan bootdisk asli,
	tetapi boot disk yang dibuat setelah menginstall softwarenya).
	Setelah boot, loginlah sebagai <em/root/, Selamat ! Sekarang
	Anda memiliki sistem Linux milik Anda sendiri.

	Bila Anda melakukan boot dengan LILO, cobalah untuk menekan 
	tombol <em/shift/ atau <em/control/ pada saat boot. Dengan
	melakukan ini, maka akan muncul prompt boot; tekanlah <em/tab/
	untuk melihat pilihan yang disediakan. Dengan cara ini, Anda
	dapat memboot Linux, MS-DOS, atau sistem operasi apa saja
	langsung dari LILO.

<sect>Setelah boot pertama kali
<p>
	Anda seharusnya sekarang dapat melihat prompt Login Linux,
	yang baru saja diboot dari hard drive Anda. Selamat Ya !!

<sect1>Memulai Administrasi Sistem
<p>
	Anda munkin ingin membuat account, mengganti hostname, atau
	mengkonfigurasi ulang X pada tahap ini, bergantung dari instalasi
	apa yang telah Anda lakukan. Ada banyak cara untuk melakukan setup
	dan konfigurasi termasuk cara mengkonfigurasi device backup,
	sambungan SLIP/PPP ke Internet Service Provider, dan lain-lain.

	Silahkan cari buku yang membahas tentang administrasi sistem UNIX.
	(Penulis menyarankan buku <em/Essential Systems Administration/ 
	dari penerbit O'Reilly and Associates.)  Anda nantinya juga
	akan menjalani hal ini selama menggunakan Linux. Anda juga sebaiknya
	membaca HOWTO Linux yang lainnya, seperti
	<em/NET-2-HOWTO/ dan <em/Printing-HOWTO/, untuk memperoleh
	informasi tentang konfigurasi yang lainnya.

<sect1>Konfigurasi LILO Sesuai dengan Keinginan<label id="custom-LILO">
<p>
	LILO adalah loader boot, yang dapat digunakan untuk memilih
	Linux, MS-DOS atau sistem operasi lain pada saat boot. Biasanya
	distribusi Anda secara otomatis mengkonfigurasi LILO pada suatu
	tahapan instalasi (kecuali bila Anda menggunakan OS/2, ini 
	adalah hal yang Anda harus lakukan). Bila tidak, Anda
	dapat melewati bagian ini.

	Bila Anda menginstall LILO sebagai boot loader <em/primer/, maka
	LILO akan menangani proses booting tahap pertama untuk semua
	sistem operasi pada drive Anda. Hal ini bekerja baik bila MS-DOS
	adalah satu-satunya sistem operasi yang Anda install. Tetapi
	Anda mungkin memiliki OS/2 pada drive itu, yang mempunyai Boot
	Manager sendiri. Dalam kasus ini, gunakananlah Boot Manager OS/2
	sebagai boot loader primer dan gunakan LILO hanya untuk memboot
	Linux (sebagai boot loader <em/sekunder/).

	Ada hal yang perlu diperhatikan bagi Anda yang menggunakan sistem
	EIDE: karena keterbasan BIOS, maka boot sector pada sistem operasi
	harus berada pada salah satu dari dua disk yang pertama. Kalau tidak
	maka LILO akan hang sesaat setelah menuliskan "LI", tidak peduli
	dari mana Anda menjalankannya.

	Bila Anda harus mengkonfigurasikan LILO secara manual, maka proses
	ini dilakukan dengan menyunting file <em>/etc/lilo.conf</em>.
	Di bawah ini dijelaskan contoh dari suatu konfigurasi LILO, yang
	partisi Linuxnya ada pada <em>/dev/hda2</em>, dan MS-DOS dipasang
	pada <em>/dev/hdb1</em> (pada hard disk kedua).

<tscreen><verb>
# Beritahu LILO untuk menginstall dirinya pada boot loader utama pada
# /dev/hda
boot = /dev/hda
# nama boot image yang diinstall; sebaiknya jangan dirubah
install = /boot/boot.b

# Entri untuk memboot Linux
image = /vmlinuz       # Kernelnya adalah /vmlinuz
  label = linux        # Beri nama "linux"
  root = /dev/hda2     # Gunakan /dev/hda2 sebagai filesystem root
  vga = ask            # Tanyakan user mode VGA
  append = "aha152x=0x340,11,7,1"  # Tambahkan ini sebagai pilihan boot,
				   # untuk mendeteksi kontroler SCSI

# Entri untuk boot MS-DOS
other = /dev/hdb1      # Ini adalah partisi MS-DOS 
  label = msdos        # Beri nama "msdos"
  table = /dev/hdb     # Tabel partisi ada pada drive kedua
</verb></tscreen>

	Setelah menyunting file <em>/etc/lilo.conf</em>, jalankanlah
	file <em>/sbin/lilo</em> dalam account <em>root</em>.Program
	ini akan menginstall LILO pada drive Anda. Perhatikan bahwa
	Anda harus menjalankan lagi <em>/sbin/lilo</em> setelah
	mengkompilasi kernel agar boot loadernya diset dengan benar
	(Jangan terlalu memikirkan hal ini, tapi ingat-ingat saja).

	Perhatikan bagaimana cara menggunakan pilihan <em>append</em>
	pada file <em>/etc/lilo.conf</em> untuk menentukan parameter
	boot sebagaimana kita lakukan pada boot disk.

	Sekarang Anda dapat mereboot sistem. Secara default, LILO
	akan memboot sistem operasi yang terdaftar pertama kali pada
	file konfigurasi, yang dalam contoh di atas adalah Linux. Cara
	untuk menampilkan menu boot (misalnya untuk memilih sistem operasi
	lain) adalah dengan cara menekan tombol <em>shift</em> atau
	<em/ctrl/ pada saat boot; kemudian Anda akan melihat prompt
	seperti ini:
<tscreen>
Boot:
</tscreen>
	Kemudian tuliskanlah nama sistem operasi yang ingin diboot
	(yang diberikan pada baris <em>label</em> pada file konfigurasi;
	yang dalam contoh di atas adalah <em>linux</em> atau <em>msdos</em>,
	atau tekan saja tombol <em/tab/ untuk melihat daftar sistem yang
	tersedia.

	Kemudian sekarang anggap saja Anda ingin menggunakan LILO sebagai
	boot loader sekunder; misalnya jika Anda ingin memboot Linux dari
	Boot Manager milik OS/2. Untuk melakukan boot partisi Linux dari	
	Boot Manager OS/2, sayangnya, Anda harus membuat partisi dengan
	menggunakan <em>FDISK</em> milik OS/2, dan format partisi itu
	sebagai FAT atau HPFS agar OS/2 bisa mengenalinya. (Itulah
	IBM untuk Anda.)

	Untuk membuat LILO memboot Linux dari Boot Manager OS/2, maka
	install saja LILO pada file system root Linux (dalam contoh di atas
	adalah <em>/dev/hda2</em>). Dalam kasus ini, file konfigurasi
	Anda akan terlihat semacam ini:

<tscreen><verb>
boot = /dev/hda2
install = /boot/boot.b
compact

image = /vmlinuz
  label = linux
  root = /dev/hda2
  vga = ask
</verb></tscreen>

	Perhatikan perubahan pada baris <em/boot/. Setelah menjalankan
	<em>/sbin/lilo</em> maka seharusnya Anda dapat menambahkan
	partisi Linux ke Boot Manager. Mekanisme ini juga seharusnya 
	bisa bekerja untuk boot loader yang digunakan pada sistem operasi
	yang lain.

<sect>Administrivia
<p>
<sect1> Aturan Penggunaan
<p>
	Dokumentasi ini merupakan hak cipta 1996 oleh Eric S. Raymond.
	Anda boleh menggunakannya dan menggandakannya secara bebas, asalkan:

<itemize>
<item>Tidak menghilangkan atau mengganti bagian hak cipta ini.
<item>Tidak menghilangkan atau mengganti nomer versi dan tanggal.
<item>Tidak menghilangkan atau mengganti pointer ke versi WWW.
<item>Secara jelas mencantumkan hal-hal yang ditekankan, diganti atau
berubah.
</itemize>

	Batasn ini ditujukan untuk melindungi pembaca dari dokumen yang
	sudah basi atau rusak. Bila Anda menginginkan pengecualian dari
	hal-hal yang disebutkan diatas, silahkan hubungi penulis.

<sect1>Ucapan Terima Kasih
<p>
	Penulis mengucapkan terima kasih kepada Matt D. Welsh, yang
	memulai menulis HOWTO ini. Penulis menghilangkan bagian-bagian
	yang spesifik pada distribusi Slackware dan memusatkan perhatian
	pada instalasi dari CD-ROM, tetapi bagian-bagian lain yang penting
	masih merupakan karya beliau.

	Versi 4.1 dikembangkan dengan bantuan saran dari David Shao &lt;dshao@best.com&gt;.
</article>

<!--
The following sets edit modes for GNU EMACS
Local Variables:
fill-prefix:"\t"
fill-column:75
End:
-- >