Sophie

Sophie

distrib > Mandriva > 9.1 > ppc > media > contrib > by-pkgid > 67a73f0d1c9314800a8e1ca883f39b8e > files > 30

howto-text-id-9.0-1mdk.noarch.rpm

  Lilo Mini-HOWTO
  Cameron Spitzer (cls@truffula.sj.ca.us), Alessandro Rubini
  (rubini@linux.it) Diterjemahkan oleh Yaya Heryadi,
  yheryadi@necnusa.co.id
  v 2.02, 16 August 1998 Terj. 26 January 1999

  Lilo merupakan suatu Linux Loader yang paling banyak digunakan pada
  Linux versi x86; Disini penulis lebih suka menyebutnya sebagai Lilo
  daripada LILO karena penulis kurang begitu menyukai penulisan dengan
  huruf besar . Tulisan ini akan menjelaskan beberapa instalasi Lilo
  yang umum. Tulisan ini dibuat untuk menjadi sebuah pelengkap bagi Lilo
  User's Guide. Penulis berpendapat bahwa contoh-contoh yang telah
  diberikan didalam tulisan ini telah cukup informatif meskipun setup
  yang Anda miliki tidak mirip sekali dengan setup yang penulis miliki.
  Harapan penulis adalah semoga contoh-contoh tadi dapat menghindarkan
  Anda dari kesulitan. Mengingat dokumentasi yang dimiliki Lilo sudah
  sangat baik maka bagi yang tertarik untuk mendapatkan informasi secara
  lebih terperinci dipersilahkan untuk merujuk kepada file
  /usr/doc/lilo*
  ______________________________________________________________________

  Table of Contents


  1. Pendahuluan

  2. Informasi Dasar dan Instalasi Standar

     2.1 Di manakah harus menginstal Lilo?
     2.2 Bagaimana caranya mengkonfigurasi IDE hard drive?
     2.3 Bagaimana caranya agar dapat berinteraksi pada waktu boot?
     2.4 Bagaimana caranya melakukan uninstal terhadap Lilo?

  3. Konfigurasi Sederhana

     3.1 Bagaimana menghadapi Kernel-kernel yang berukuran besar
     3.2 Sumber-sumber Informasi lainnya

  4. Instalasi hdc untuk diboot sebagai hda dan Penggunaan

  5. Penggunaan Lilo pada saat BIOS tidak dapat membaca Partisi Root

  6. Pengaksesan Disk berkapasitas besar pada saat BIOS tidak dapat melakukannya

  7. Mem-boot menggunakan sebuah Floppy Penyelamat

  8. Catatan dari penterjemah



  ______________________________________________________________________

  1.  Pendahuluan

  Meskipun dokumentasi yang terdapat didalam sumber-sumber Lilo (yang
  terinstal didalam file /usr/doc/lilo-version) sudah sangat lengkap,
  namun kebanyakan pemakai Linux mendapatkan kesulitan sewaktu membuat
  file /etc/lilo.config mereka sendiri. Dokumen ini dimaksudkan untuk
  membantu para pemakai Linux yang mendapat kesulitan tadi melalui
  pemberian informasi secara minimal serta memberikan lima buah contoh
  instalasi.

  o  Contoh pertama merupakan suatu instalasi "Linux dan lainnya" yang
     bersifat klasik.


  o  Contoh kedua menunjukkan cara menginstal Lilo kedalam sebuah hard
     disk yang terkoneksi sebagai /dev/hdc namun akan diboot sebagai
     /dev/hda. Contoh ini akan diperlukan ketika Anda menginstal sebuah
     Linux drive yang baru dengan menggunakan sistem Anda yang telah
     berjalan. Contoh ini menerangkan pula cara untuk melakukan boot
     dari disk SCSI.

  o  Contoh ketiga menunjukkan cara untuk melakukan boot sebuah sistem
     Linux dimana partisi root-nya tidak dapat diakses oleh BIOS

  o  Contoh keempat digunakan untuk mengakses sebuah disk yang
     berkapasitas besar dimana baik BIOS maupun DOS tidak dapat
     mengaksesnya secara mudah (masalah ini sudah merupakan suatu
     masalah yang basi).

  o  Contoh terakhir menunjukkan cara untuk melakukan restore dari
     sebuah disk yang rusak, jika penyebab kerusakan itu adalah karena
     telah menginstal operating sistem lain.

  Ketiga contoh terakhir diatas berasal dari Cameron,
  <mailto:cls@truffula.sj.ca.us>, yang telah mengawali penulisan dokumen
  ini. Alessandro  <mailto:rubini@linux.it>, pengelola dokumen saat ini
  tidak menjalankan sistem apapun kecuali Linux sehingga dia tidak dapat
  memeriksa maupun memperbarui dokumen ini sendiri. Namun demikian,
  setiap tanggapan pembaca akan diterima dengan senang hati.



  2.  Informasi Dasar dan Instalasi Standar

  Pada saat Lilo mem-boot sebuah sistem, Lilo menggunakan BIOS call
  untuk me-load kernel dari disk (IDE drive, floppy, atau media
  lainnya). Oleh karena itu, kernel harus berada disuatu tempat yang
  dapat diakses oleh BIOS.

  Pada saat dilakukan boot, Lilo tidak dapat membaca data filesistem,
  demikian pula setiap pathname yang Anda letakkan didalam file
  /etc/lilo.conf  akan dicari (resolved) pada waktu instalasi (ketika
  Anda menjalankan /sbin/lilo).

  Waktu instalasi adalah saat di mana program membuat tabel-tabel yang
  berisi daftar sektor yang diperlukan oleh file-file yang digunakan
  untuk melakukan load sistem operasi. Sebagai konsekwensinya maka file-
  file tsb harus berada pada suatu partisi yang dapat diakses oleh BIOS
  (file-file tadi biasanya berlokasi didalam direktori  /boot, hal ini
  berarti dari sistem Linux Anda hanya partisi boot saja yang perlu
  diakses oleh BIOS).

  Konsekwensi lain dari digunakannya sistem berbasis BIOS adalah Anda
  harus melakukan instal ulang terhadap loader (dalam hal ini Anda harus
  menjalankan ulang perintah  /sbin/lilo) setiap kali Anda melakukan
  modifikasi terhadap setup Lilo. Setiap kali Anda mengkompilasi ulang
  kernel dan menghapus image lama yang Anda miliki, Andapun  harus
  melakukan instal ulang terhadap Lilo.


  2.1.  Di manakah harus menginstal Lilo?

  Direktif boot=  yang terdapat didalam file /etc/lilo.conf menunjukkan
  letak penempatan Lilo didalam primary boot loader. Secara umum, Anda
  dapat menetapkan baik master boot record  (/dev/hda)  ataukah partisi
  root dari instalasi Linux Anda  (biasanya /dev/hda1 atau /dev/hda2).

  Jika Anda memiliki sistem operasi lain yang telah terinstal kedalam
  hard disk Anda, sebaiknya Anda menginstal Lilo kedalam partisi root
  daripada menginstalnya kedalam MBR. Dalam kasus ini, Anda harus
  menandai partisi root tadi sebagai "bootable" dengan menggunakan
  perintah "a" dari fdisk atau perintah "b"  dari cfdisk. Jika Anda
  tidak melakukan overwrite terhadap master boot record (MBR) maka Anda
  akan lebih mudah dalam melakukan uninstall baik terhadap Linux maupun
  Lilo jika Anda menginginkannya.


  2.2.  Bagaimana caranya mengkonfigurasi IDE hard drive?

  Secara pribadi, penulis tidak menggunakan setting LBA maupun LARGE
  didalam BIOS (namun penulis hanya menjalankan Linux); Setting tersebut
  diperlukan oleh karena adanya kelemahan disain didalam dunia PC.
  Kelemahan disain PC tadi menyebabkan kernel harus berada didalam 1024
  silinder pertama, namun hal ini tidak akan merupakan masalah selama
  Anda melakukan partisi terhadap hard disk dan menjaga agar partisi
  root tetap berukuran kecil (seperti yang seharusnya Anda lakukan).

  Jika hard disk Anda telah berisi sistem operasi lain maka Anda tidak
  akan dapat memodifikasi setting dari BIOS, atau kalaupun Anda
  melakukannya maka sistem lama tadi tidak akan dapat bekerja.
  Distribusi Lilo akhir-akhir ini sudah dapat mengatasi setting disk
  baik LBA maupun LARGE.

  Mohon dicatat bahwa kata-kunci linear yang terdapat didalam file
  /etc/lilo.conf  dapat membantu mengatasi problem-problem yang
  berkaitan dengan geometri. Kata kunci tadi memerintahkan Lilo untuk
  menggunakan linear sector address sebagai pengganti dari koordinat
  sektor/head/silinder. Konversi kedalam address 3D akan diundurkan
  sampai ke saat run-time sehingga membuat setup dapat mengatasi
  problem-problem geometri.

  Jika Anda memiliki lebih dari satu hard disk, dan beberapa diantaranya
  hanya dipakai untuk Linux serta tidak terlibat didalam proses boot
  maka Anda dapat memberitahukan BIOS bahwa hard disk tersebut tidak
  diinstal. Sistem Anda akan dapat di-boot secara lebih cepat dan Linux
  tidak akan membuang waktu untuk melakukan autodetect. Komputer yang
  dimiliki penulis seringkali berganti-ganti disk namun penulis tidak
  pernah melakukan perubahan terhadap konfigurasi BIOS.


  2.3.  Bagaimana caranya agar dapat berinteraksi pada waktu boot?

  Ketika Anda melihat prompt dari Lilo, Anda dapat menekan tombol <Tab>
  untuk menampilkan daftar pilihan. Apabila Lilo tidak dikonfigurasi
  untuk bekerja secara interaktif maka tekanlah tombol <Alt> atau
  <Shift> sebelum muncul tulisan "LILO".

  Jika Anda memilih untuk memboot kernel Linux maka Anda dapat
  menambahkan argumen baris perintah yang diberikan setelah nama sistem
  pilihan Anda. Kernel menerima banyak argumen baris perintah ini.
  Daftar dari semua argumen yang dapat digunakan tersebut dimuat didalam
  dokumen berjudul "BootPrompt-HOWTO" yang ditulis oleh Paul Gortmaker,
  karena itu disini penulis tidak akan mengulangi pemberian daftar
  argumen tersebut. Namun beberapa argumen baris perintah sangat penting
  dan berharga untuk diuraikan disini:

  o  root=

     Argumen ini dimaksudkan untuk meminta Linux kernel untuk me-mount
     sebuah partisi lain menggantikan partisi yang telah dicantumkan
     didalam lilo.conf sebagai partisi root. Misalnya, sistem yang
     dimiliki penulis memiliki sebuah partisi kecil yang digunakan bagi
     sebuah instalasi Linux yang minimal, penulis telah berhasil mem-
     boot sistem sesudah partisi root tadi terhapus secara tidak
     sengaja.

  o  init=

     Kernel Linux dari versi 1.3.43 atau lebih akhir lagi dapat
     mengeksekusi perintah yang diberikan melalui baris perintah selain
     dari perintah /sbin/init.  Jika Anda mendapatkan kesulitan saat
     proses boot, Anda dapat mengakses sistem secara bare dengan cara
     menetapkan  init=/bin/sh  (pada saat Anda berada pada prompt dari
     shell kemungkinan besar Anda perlu melakukan mount terhadap disk
     Anda: cobalah perintah   "mount  -w  -n  -o  remount  /; mount
     -a", dan ingat untuk memberikan perintah  "mount  -a"  sebelum Anda
     mematikan komputer)


  o  Suatu bilangan

     Dengan memberikan suatu bilangan pada baris perintah kernel, Anda
     memerintahkan init untuk memasuki suatu run-level tertentu (secara
     default run-level itu adalah 3 atau 2 tergantung kepada distribusi
     yang Anda gunakan). Silahkan untuk merujuk kepada dokumentasi init,
     /etc/inittab, dan /etc/rc*.d  untuk mendapatkan keterangan lebih
     lanjut.


  2.4.  Bagaimana caranya melakukan uninstal terhadap Lilo?

  Pada saat Lilo melakukan overwrite terhadap sebuah boot sector, Lilo
  akan menyimpan sebuah salinan dari boot sector tadi kedalam file
  /boot/boot.xxyy    dimana xxyy adalah nomor-nomor major dan minor dari
  device tersebut  didalam bilangan heksadesimal. Anda dapat melihat
  nomor-nomor major dan minor dari disk maupun partisi Anda dengan cara
  menjalankan perintah


  ls    -l   /dev/device"



  Misalnya, sektor pertama dari /dev/hda  (nomor major-nya 3, dan nomor
  minor-nya 0) akan disimpan kedalam file  /boot/boot.0300, menginstal
  Lilo kedalam  /dev/fd0 akan menyebabkan dibuatnya file
  /boot/boot.0200, demikian pula menginstal Lilo kedalam /dev/sdb3
  (nomor major-nya 8, nomor minor-nya 19) akan terbentuknya file
  /boot/boot.0819. Perlu dicatat disini bahwa Lilo tidak akan membuat
  suatu file jika file tersebut sudah terbentuk, sehingga Anda tidak
  perlu memperhatikan salinan tadi pada saat Anda melakukan instal ulang
  Lilo (misalnya sesudah melakukan kompilasi ulang kernel). Setiap
  backup copy yang terdapat didalam direktori /boot  merupakan gambaran
  sesaat dari situasi sebelum Anda menginstal Lilo.

  Jika Anda pada suatu saat ingin melakukan uninstal Lilo (misalnya
  dalam suatu kasus yang tidak menguntungkan, Anda terpaksa harus
  melakukan uninstal Linux) Anda hanya perlu melakukan restore dari boot
  sector yang asli. Jika Lilo telah diinstal kedalam  /dev/hda maka Anda
  cukup hanya dengan memberikan perintah


  dd  if=/boot/boot.0300   of=/dev/hda  bs=446   count=1



  (secara pribadi penulis hanya memberikan perintah  cat
  /boot/boot.0300  >  /dev/hda, tetapi cara yang dilakukan penulis
  termasuk tidak aman karena akan mengembalikan tabel partisi lama yang
  mungkin selama ini telah Anda modifikasi).


  Perintah tadi lebih mudah dijalankan dibandingkan dengan melakukan
  fdisk  /mbr  dari DOS shell: Perintah ini memungkinkan Anda untuk
  menghapus Linux dari disk secara rapi tanpa harus mem-boot apapun
  kecuali Linux. Setelah melakukan penghapusan, Lilo akan mengingat
  untuk menjalankan fdisk dari Linux untuk menghapus setiappartisi Linux
  (fdisk dari DOS tidak mampu untuk menghapus partisi non-DOS).

  Jika Anda menginstal Lilo ke dalam partisi root yang Anda miliki
  (misalnya /dev/hda2) maka tidak ada langkah-langkah khusus yang Anda
  perlukan untuk melakukan uninstal Lilo. Cukup hanya dengan menjalankan
  fdisk dari Linux untuk menghapus partisi Linux dari tabel partisi.
  Anda juga perlu menandai partisi DOS sebagai bootable.



  3.  Konfigurasi Sederhana

  Hampir semua instalasi Lilo menggunakan sebuah file konfigurasi yang
  menyerupai file berikut ini:


  boot = /dev/hda   # atau partisi root yang Anda miliki
  delay = 10        # jeda (delay), dalam satuan sepersepuluh detik (agar Anda dapat berinteraksi)
  vga = 0           # pilihan (optional). Gunakan  "vga=1"  untuk mendapatkan 80x50
  #linear           # gunakan  "linear" jika Anda menghadapi masalah geometri.

  image = /boot/vmlinux  # file zImage  yang Anda miliki
    root = /dev/hda1     # partisi root yang Anda miliki
    label = Linux        # atau nama bagus lainnya
    read-only            # root di-mount secara read-only

  other = /dev/hda4   # adalah partisi DOS  Anda, jika ada
    table = /dev/hda  # tabel partisi saat ini
    label = dos       # atau nama yang kurang bagus lainnya



  Anda dapat memiliki lebih dari satu seksi image dan seksi other jika
  Anda memerlukannya. Memiliki beberapa kernel image yang terkonfigurasi
  ke dalam lilo.conf bukan merupakan suatu yang luar biasa, setidaknya
  jika Anda senantiasa selalu menjaga agar kernel selalu memiliki versi
  yang terakhir hasil dari pengembangan kernel.


  3.1.  Bagaimana menghadapi Kernel-kernel yang berukuran besar

  Jika Anda mengkompilasi sebuah kernel zImage  dan ukurannya lebih
  besar dari setengah Mega byte (biasanya terdapat pada kernel-kernel
  versi v 2.1. yang baru) maka Anda harus membuat sebuah big  zImage
  sebagai gantinya, dengan cara: make  bzImage. Untuk memboot kernel
  yang berukuran besar tidak diperlukan sesuatu yang istimewa namun Anda
  memerlukan Lilo dengan versi 18 atau yang lebih baru dari versi itu.
  Jika Anda memiliki instalasi dengan versi lebih lama, Anda harus
  mengupgrade paket Lilo Anda.


  3.2.  Sumber-sumber Informasi lainnya

  Sebagai tambahan terhadap dokumentasi Lilo, sejumlah mini-HOWTO
  berguna bagi Anda. Dokumen-dokumen tadi disebut sebagai
  "Linux+foobarOS" untuk suatu foobarOS, dokumen itu membahas masalah
  koeksistensi antara Linux dengan satu/beberapa sistem operasi lainnya.
  Demikian pula, dokumen berjudul Multi-boot with Lilo menjelaskan
  bagaimana berbagai Windows dapat dibuat koeksis dengan Linux.


  4.  Instalasi hdc untuk diboot sebagai hda dan Penggunaan bios=

  Lilo memungkinkan untuk memetakan kernel image yang terdapat di dalam
  sebuah disk, dan menyuruh BIOS untuk mengambilnya dari disk yang lain.
  Misalnya, bagi penulis sendiri merupakan suatu hal yang biasa untuk
  menginstal Linux kedalam sebuah disk yang penulis koneksi sebagai hdc
  (master disk dari kontroler kedua) dan memboot disk tadi sebagai
  sebuah sistem berdiri sendiri pada sebuah kontroler IDE primer yang
  terdapat didalam komputer lain. Penulis membuat copy dari floppy
  instalasi kedalam sebuah partisi berukuran kecil, sehingga penulis
  dapat menjalankan chroot di dalam sebuah virtual console untuk
  menginstal hdc sementara penulis menggunakan sistem tadi untuk
  mengerjakan sesuatu yang lain.

  File lilo.conf yang penulis gunakan untuk menginstal Lilo adalah sbb:

  # File ini harus digunakan dari suatu sistem yang berjalan dari  /dev/hdc
  boot = /dev/hdc   # melakukan overwrite terhadap MBR dari hdc
  disk = /dev/hdc   # menceritakan sesuatu mengenai hdc:
     bios = 0x80    #  BIOS akan mengenalnya sebagai drive pertama
  delay = 0
  vga = 0

  image = /boot/vmlinux  # ini berada di dalam  /dev/hdc1
    root = /dev/hda1     # akan tetapi pada saat boot akan menjadi hda1
    label = Linux
    read-only


  File konfigurasi ini harus dibaca oleh  Lilo yang dijalankan dari
  /dev/hdc1.  Pemetaan Lilo yang ditulis sebagai boot sector  (/dev/hdc)
  harus menunjuk kedalam file yang terdapat didalam direktori /boot
  (saat ini terinstal sebagai hdc); file-file tersebut akan diakses
  dibawah hda jika disk ini akan diboot sebagai sebuah sistem yang
  berdiri sendiri.

  Penulis memberi-nama file konfigurasi ini sebagai
  /mnt/etc/lilo.conf.hdc  (/mnt adalah direktori tempat hdc di-mount
  selama instalasi). Penulis menginstal Lilo dengan cara menjalankan
  perintah:


  cd  /mnt; chroot . sbin/lilo -C /etc/lilo.conf.hdc



  Jika perintah diatas nampak asing bagi Anda, silahkan untuk merujuk
  kepada halaman manual bagi chroot.

  Direktif bios=  yang terdapat di dalam file lilo.conf digunakan untuk
  memberitahukan BIOS mengenai device Anda. BIOS call mengidentifikasi
  floppy disk dan hard disk dengan sebuah angka: angka-angka 0x00 dan
  0x01 digunakan untuk memilih floppy disk, sedangkan 0x80 dan angka
  berikutnya digunakan untuk memilih hard disk (BIOS lama hanya dapat
  mengakses dua buah disk saja). Pengertian dari bios=0x80 didalam file
  file diatas adalah: gunakanlah angka 0x80 didalam BIOS call untuk
  /dev/hdc.

  Direktif Lilo ini sangat berguna didalam situasi-situasi lainnya,
  misalnya pada saat BIOS dapat mem-boot dari SCSI disk sebagai ganti
  IDE disk. Pada saat kedua device yaitu IDE dan SCSI tersedia, Lilo
  tidak dapat membedakan apakah angka 0x80 digunakan untuk menunjuk
  kepada device pertama atau device lainnya karena pemakai dapat memilih
  salah satu dari kedua device tadi didalam menu konfigurasi BIOS, dan
  BIOS tidak dapat diakses pada saat Linux sedang berjalan.

  Secara default, Lilo mengasumsikan bahwa IDE disk dipetakan oleh BIOS
  terlebih dahulu, namun asumsi ini dapat dirubah melalui penggunaan
  instruksi-instruksi berikut didalam file  /etc/lilo.conf:


  disk = /dev/sda
    bios = 0x80




  5.  Penggunaan Lilo pada saat BIOS tidak dapat membaca Partisi Root

  Penulis memiliki dua buah IDE drive dan sebuah SCSI drive. SCSI drive
  tadi tidak dapat dibaca oleh BIOS. Linux Loader atau Lilo menggunakan
  BIOS call, dan karena itu Lilo hanya dapat mengenal sebuah drive
  apabila BIOS mengenal drive tsb. AMI BIOS yang terbelakang milik
  penulis hanya dapat melakukan boot dari "A:" atau "C:". Filesistem
  root milik penulis sendiri berada didalam partisi yang terdapat
  didalam SCSI drive.

  Jalan keluarnya adalah melakukan penempatan kernel, pemetaan file, dan
  penyambungan (chain) loader didalam sebuah partisi Linux dari IDE
  drive pertama. Perhatikan bahwa kernel Anda sendiri tidak perlu
  diletakkan didalam partisi root.

  Partisi kedua dari IDE drive pertama tadi (/dev/hda2, partisi Linux
  digunakan untuk mem-boot sistem) di-mount kedalam direktori /u2.
  Berikut ini adalah file lilo.conf yang digunakan penulis:





































  #  Lilo diinstal kedalam Master Boot Record
  #  dari drive IDE pertama.
  #

  boot = /dev/hda

  #  /sbin/lilo (the installer) membuat copy dari Lilo boot record
  #  dari file berikut dan dimasukkan kedalam lokasi MBR.

  install = /u2/etc/lilo/boot.b

  #
  # Penulis membuat menu boot secara verbose.
  # Lilo akan menemukannya dilokasi berikut.

  message = /u2/etc/lilo/message

  #  Installer akan membuat file berikut.
  #  Memberitahu boot-loader dimana lokasi block-block dari kernels berada.

  map = /u2/etc/lilo/map
  compact
  prompt

  #  Tunggu selama 10 detik, kemudian lakukan boot
  # terhadap kernel  1.2.1 kernel secara default.

  timeout = 100

  # Kernel diletakkan ditempat yang dapat dilihat oleh BIOS dengan cara sbb:
  #      cp -p /usr/src/linux/arch/i386/boot/zImage /u2/z1.2.1
  image = /u2/z1.2.1
          label = 1.2.1
  # Lilo memberitahu kernel untuk melakukan mount
  # terhadap partisi SCSI yang pertama sebagai root.
  # BIOS tidak harus dapat melihatnya.

          root = /dev/sda1

  #  Partisi ini akan diperiksa dan di-mount ulang oleh  /etc/rc.d/rc.S

          read-only

  #  Penulis menyimpan sebuah kernel Slackware kernel
  # untuk menjaga jika penulis tidak
  #  berhasil membuat kernel. Sebetulnya penulis memerlukannya.

  image = /u2/z1.0.9
          label = 1.0.9
          root = /dev/sda1
          read-only

  #  Partisi DR-DOS 6 milik penulis.

  other = /dev/hda1
          loader=/u2/etc/lilo/chain.b
          label = dos
          alias = m




  6.  Pengaksesan Disk berkapasitas besar pada saat BIOS tidak dapat
  melakukannya


  Sistem yang terdapat di kantor penulis memiliki sebuah IDE drive
  berkapasitas 1 GB. BIOS hanya mampu membaca 504 MB pertama dari IDE
  drive tersebut (MB berarti 2**10 byte dan bukannya 10**6 byte).
  Sehingga penulis memiliki MS-DOS didalam sebuah partisi /dev/hda1
  sebesar 350 MB, dan root Linux didalam partisi /dev/hda2 sebesar 120
  MB.

  MS-DOS tidak dapat menginstal sendiri secara benar pada saat drive
  masih baru. Novell DOS 7 juga mengalami hal yang sama. Beruntunglah
  penulis karena memiliki sebuah disket "OnTrack" yang terlupakan oleh
  "Options by IBM" untuk dimasukkan kedalam drive.  Pada saat diterima,
  seharusnya drive tadi sudah dilengkapi dengan sebuah produk bernama
  "OnTrack Disk Manager". Jika Anda hanya memiliki MS-DOS maka, menurut
  penulis, seharusnya Anda menggunakan produk tersebut.

  Selanjutnya, penulis membuat sebuah tabel partisi menggunakan fdisk
  dari Linux. MSDOS-6.2 menolak untuk diinstal kedalam /dev/hda1. Pesan
  yang diberikannya antara lain "This release of MS-DOS is for new
  installations. Your computer already has MS-DOS so you need to get an
  upgrade release from your dealer."  ("Release MS-DOS ini diperuntukkan
  bagi instalasi baru. Komputer Anda telah memiliki MS-DOS sehingga Anda
  membutuhkan  upgrade release dari dealer Anda").Padahal disk tadi
  sebenarnya merupakan sebuah disk baru.

  Ah sialan! Kemudian penulis menjalankan fdisk dari Linux sekali lagi
  dan menghapus partisi 1 dari tabel partisi. Hal ini memuaskan
  MSDOS-6.2 yang kemudian melanjutkannya dengan membuat partisi yang
  persis sama dengan partisi 1 yang baru saja penulis hapus, serta
  menginstal MSDOS kedalamnya. MSDOS-6.2 menulis Master Boot Record
  kedalam drive tadi namun tidak dapat mem-boot-nya.

  Penulis merasa beruntung dengan memiliki sebuah kernel Slackware yang
  berada didalam sebuah floppy (dibuat oleh program instalasi Slackware
  "setup"), sehingga penulis dapat mem-boot Linux dan menulis Lilo
  kedalam MBR dari MS-DOS yang telah rusak itu. Langkah ini berjalan
  baik. Berikut ini adalah file  /etc/lilo.conf  yang penulis gunakan:


  boot = /dev/hda
  map = /lilo-map
  delay = 100
  ramdisk = 0             # Non-aktifkan ramdisk didalam kernel Slackware
  timeout = 100
  prompt
  disk = /dev/hda         # BIOS hanya dapat mengenali 500 MB pertama.
     bios = 0x80           # spesifikasikan  IDE drive pertama.
     sectors = 63         # angka-angka ini berasal dari dokumentasi drive Anda.
     heads = 16
     cylinders = 2100
  image = /vmlinuz
    append = "hd=2100,16,63"
    root = /dev/hda2
    label = linux
    read-only
    vga = extended
  other = /dev/hda1
    label = msdos
    table = /dev/hda
    loader = /boot/chain.b



  Setelah penulis selesai menginstal sistem, penulis telah memverifikasi
  bahwa partisi yang berisi zImage, boot.b, map, chain.b, dan file-file
  message tadi ternyata dapat menggunakan sebuah MSDOS filesistem,
  selama filesistem itu tidak "bertumpuk (stackered)"  atau
  "doublespaced." Sehingga penulis dapat membuat partisi DOS didalam
  /dev/hda1 yang berukuran 500 MB.

  Penulis juga telah mempelajari bahwa "OnTrack"  mampu menulis sebuah
  tabel partisi kedalam drive yang dimulai dari beberapa lusin byte
  pertama, tidak dari posisi awal,  dan merupakan suatu yang mungkin
  untuk melakukan hack terhadap driver IDE Linux agar dapat mengatasi
  masalah ini. Namun menginstal menggunakan precompile Slackware kernel
  tidak dimungkinkan. Akhirnya, IBM memberi penulis sebuah disket
  "OnTrack". Penulis menamakannya sebagai OnTrack technical support.
  Program itu memberi pesan bahwa Linux mengalami kerusakan karena Linux
  tidak menggunakan BIOS. Akhirnya penulis tidak menggunakan lagi disket
  tadi.



  7.  Mem-boot menggunakan sebuah Floppy Penyelamat

  Langkah selanjutnya adalah penulis menginstal Windows-95 kedalam
  sistem office. Langkah instalasi ini ternyata merusak Lilo MBR walapun
  partisi-partisi Linux tidak mengalami gangguan. Kernel membutuhkan
  waktu cukup lama untuk di-load dari floppy, karena itu penulis
  memasukkan setup Lilo kedalam sebuah floppy sehingga memungkinkan
  untuk mem-boot kernel yang berada didalam IDE drive.

  Langkah-langkah yang dilakukan penulis untuk membuat floppy berisi
  Lilo tadi adalah sbb:

    fdformat /dev/fd0H1440      #  membuat track kedalam disket baru
    mkfs -t minix /dev/fd0 1440 #  membuat file sistem bertipe minix
    mount /dev/fd0 /mnt         #  mount kedalam titik mount  tmp standard
    cp -p /boot/chain.b /mnt    #  membuat copy  dari chain loader kedalamnya
    lilo -C /etc/lilo.flop      #  instal Lilo and lakukan map kedalam disket.
    umount /mnt



  Perhatikan bahwa disket yang digunakan diatas harus terlebih dahulu
  di-mount sebelum Anda menjalankan installer agar Lilo dapat menulis
  map file secara benar.

  Isi file /etc/lilo.flop dalam langkah diatas hampir sama dengan isi
  file sebelumnya:























  #  Membuat sebuah floppy yang dapat mem-boot kernel dari hard disk
  boot = /dev/fd0
  map = /mnt/lilo-map
  delay = 100
  ramdisk = 0
  timeout = 100
  prompt
  disk = /dev/hda     # 1 GB IDE, BIOS hanya dapat mengenal 500 MB pertama.
     bios=0x80
     sectors = 63
     heads = 16
     cylinders = 2100
  image = /vmlinuz
    append = "hd=2100,16,63"
    root = /dev/hda2
    label = linux
    read-only
    vga = extended
  other = /dev/hda1
    label = msdos
    table = /dev/hda
    loader = /mnt/chain.b



  Terakhir, penulis membutuhkan MS-DOS 6.2 bagi sistem office penulis,
  walaupun demikian penulis tidak bermaksud untuk melakukan perubahan
  terhadap drive pertama tadi. Penulis menambahkan sebuah kontroler dan
  drive SCSI, dilanjutkan dengan membuat filesistem MSDOS kedalamnya
  menggunakan mkdosfs dari Linux, dan Windows-95 mengenalnya sebagai
  "D:". Namun, tentu saja, MS-DOS tidak akan dapat di-boot dari D:. Hal
  ini tidak menjadi masalah jika Anda memiliki Lilo. Untuk itu, penulis
  menambahkan beberapa baris berikut kedalam file lilo.conf yang berasal
  dari contoh ke-2 sbb:

  other = /dev/sda1
    label = d6.2
    table = /dev/sda
    loader = /boot/any_d.b




  8.  Catatan dari penterjemah

  Penterjemah sudah berusaha menterjemahkan tulisan aslinya sedapat
  mungkin, namun tidak mustahil masih ada kekurangan dalam penterjemahan
  disana-sini. Apabila ada saran-saran untuk memperbaiki penterjemahan
  tulisan ini silahkan disampaikan via e-mail ke penterjemah,
  yheryadi@necnusa.co.id,  atau koordinator id-LDP, mdamt@linux.or.id.