Sophie

Sophie

distrib > Mandriva > 9.1 > ppc > media > contrib > by-pkgid > 67a73f0d1c9314800a8e1ca883f39b8e > files > 32

howto-text-id-9.0-1mdk.noarch.rpm

  Linux Partition HOWTO
  Kristan Koehntopp <kris@koehntopp.de> diterjemahkan oleh Y.
  Heryadi <yheryadi@necnusa.co.id>
  V2.4, 3 November 1997, terj. 7 Des 1998

  Linux Mini-HOWTO ini mengajarkan Anda bagaimana merancang dan membuat
  layout disk space untuk system Linux.  Dokumen ini mengulas perangkat-
  keras disk, partisi, ukuran serta pertimbangan penempatan area swap,
  file system, tipe-tipe file sistem, dan topik-topik lain yang
  berhubungan dengannya. Tujuan penulisan dokumen ini adalah memberikan
  Anda latar belakang pengetahuan, tetapi bukan prosedurnya.
  ______________________________________________________________________

  Table of Contents


  1. Pendahuluan

     1.1 Dokumen apakah ini?
     1.2 Apakah isi dokumen ini, dan dokumentasi-dokumentasi HOWTO yang berkaitan?

  2. Apakah sebuah partisi itu?

     2.1 Backup itu penting
     2.2 Bilangan Device dan Nama Device

  3. Partisi-partisi apa saja yang akan saya perlukan?

     3.1 Berapa jumlah partisi yang akan saya butuhkan?
     3.2 Berapa besar seharusnya ukuran area swap itu?
     3.3 Di manakah saya harus meletakkan area swap?
     3.4 Beberapa fakta mengenai file sistem dan fragmentasi
     3.5 Masa hidup file dan siklus backup sebagai kriteria pembuatan partisi

  4. Sebuah Contoh

     4.1 Sebuah model yang disarankan bagi user yang ambisius

  5. Bagaimana melakukannya pada komputer penulis



  ______________________________________________________________________

  1.  Pendahuluan


  1.1.  Dokumen apakah ini?

  Dokumen ini merupakan sebuah Mini-HOWTO Linux.  Sebuah Mini-HOWTO
  adalah tulisan yang menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan
  Instalasi Linux dan Maintenance dengan gaya tutorial. Tulisan ini
  disebut mini, karena isi tulisan maupun topik yang dibicarakan terlalu
  sempit bagi sebuah HOWTO yang sesungguhnya apalagi sebuah buku. Sebuah
  HOWTO bukan merupakan referensi, itulah tujuan dari dibuatnya halaman-
  halaman manual.



  1.2.  Apakah isi dokumen ini, dan dokumentasi-dokumentasi HOWTO yang
  berkaitan?

  Mini-HOWTO ini mengajarkan Anda cara untuk merancang  maupun membuat
  layout disk space untuk sistem Linux. Tulisan ini mengulas perangkat-
  keras disk, partisi,  ukuran serta  pertimbangan penempatan area swap,
  file system, tipe-tipe file sistem serta topik-topik yang berhubungan
  dengannya. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengajarkan dasar
  pengetahuan, sehingga yang didiskusikan dalam tulisan ini adalah
  prinsip-prinsip utama dan bukan alatnya.

  Secara ideal, dokumen ini harus dibaca sebelum Anda pertama kali
  melakukan instalasi, tetapi hal ini sulit dilakukan bagi banyak orang.
  Para pendatang baru biasanya memiliki problem lain selain masalah
  membuat optimisasi terhadap layout disk. Anda mungkin termasuk salah
  seorang yang baru selesai melakukan instalasi Linux dan sedang
  memikirkan cara untuk mengoptimalkan instalasi yang telah dilakukan
  atau cara menghindari terulangnya beberapa kesalahan perhitungan
  dimasa datang.  Jangan terkejut jika sesudah selesai membaca tulisan
  ini Anda berkeinginan untuk menghapus dan membangun kembali instalasi
  yang Anda telah lakukan.

  Ruang lingkup dari Mini-HOWTO ini dibatasi hanya pada perancangan dan
  pembuatan layout dari disk space. Sedangkan, penggunaan fdisk, LILO,
  mke2fs, ataupun program-program backup tidak termasuk kedalamnya. Hal-
  hal tsb sudah dibahas dalam beberapa HOWTO lainnya. Anda dipersilahkan
  untuk melihat index Linux HOWTO untuk mendapatkan informasi terakhir
  mengenai Linux HOWTO. Didalam indeks tsb Anda akan mendapatkan
  instruksi mengenai cara untuk mendapatkan dokumen-dokumen HOWTO tsb.

  Untuk mengetahui cara membuat perkiraan mengenai kebutuhan ukuran dan
  kecepatan bagi bagian-bagian file sistem, silahkan membaca dokumen
  Linux Multiple Disks Layout mini-HOWTO, yang ditulis oleh Gjoen Stein
  (gjoen@nyx.net)

  Untuk mendapatkan petunjuk dan pertimbangan mengenai disk yang
  memiliki silinder lebih dari  1024, silahkan membaca dokumen Linux
  Large Disk mini-HOWTO, yang ditulis oleh Andries Brouwer (aeb@cwi.nl)

  Untuk mendapatkan petunjuk mengenai pembatasan dalam penggunaan disk
  space bagi setiap user (quota), silahkan membaca Linux Quota mini-
  HOWTO  yang ditulis oleh Albert M.C. Tam (bertie@scn.org)

  Saat ini, dokumentasi umum mengenai backup disk belum tersedia, namun
  terdapat beberapa dokumen yang memberikan rujukan ke berbagai solusi
  backup yang spesifik. Silahkan membaca dokumen  Linux ADSM backup
  Mini-HOWTO yang ditulis oleh Thomas Koenig (thomas.Koenig@ciw.uni-
  karlsruhe.de) mengenai instruksi bagi pengintegrasian Linux dengan
  environment backup IBM ADSM. Juga silahkan membaca Linux backup with
  MSDOS mini-HOWTO yang ditulis oleh Christopher Neufeld
  (neufeld@physics.utoronto.ca)  untuk informasi mengenai backup Linux
  yang dikendalikan dengan MSDOS.

  Untuk mendapatkan instruksi bagi penulisan dan penyerahan sebuah
  dokumen HOWTO, silahkan membaca Indeks Linux HOWTO yang ditulis oleh
  Tim Bynum (linux-howto@sunsite.unc.edu)

  Melihat-lihat ke dalam direktori /usr/src/Documentation  dapat
  bersifat instruktif.  Bacalah file-file ide.txt dan scsi.txt untuk
  mendapatkan latar-belakang informasi mengenai sifat dari disk driver,
  dan juga silahkan lihat subdirektori dari / file sistem.


  2.  Apakah sebuah partisi itu?

  Tidak lama sesudah hard disk PC ditemukan, orang kemudian banyak yang
  ingin meng-install beberapa operating sistem meskipun PC mereka hanya
  memiliki satu hard disk. Sehingga diperlukan suatu mekanisma untuk
  membagi sebuah fisik  hard disk menjadi beberapa logical disk. Jadi
  apa yang disebut sebuah partisi adalah: suatu bagian yang bersambung
  (contiguous)  dari blok-blok hard disk yang diperlakukan sebagai suatu
  hard disk oleh sistem operasi.

  Partisi tidak boleh saling tumpang-tindih (overlap), alasannya
  sederhana: sebuah sistem operasi pasti tidak akan dapat bekerja
  apabila sebuah sistem operasi lain di-install pada komputer yang sama
  dan merubah informasi penting yang diakibatkan tumpang-tindihnya
  partisi. Begitu pula, dua partisi yang berdekatan tidak boleh memiliki
  selang antara.  Meskipun susunan partisi tsb tidak membahayakan, namun
  dengan membuat selang antara dua partisi berarti Anda  telah menyia-
  nyiakan disk space.

  Sebuah disk tidak harus dipartisi secara lengkap. Anda dapat
  memutuskan untuk meninggalkan beberapa ruang pada disk Anda yang tidak
  digunakan oleh sistem operasi yang Anda install. Sesudah mengetahui
  instalasi mana yang akan Anda gunakan seterusnya, Anda  dapat
  melakukan partisi ruang disk space yang tersisa tadi dan menempatkan
  file sistem ke dalamnya.

  Partisi tidak dapat dipindahkan maupun dirubah ukurannya tanpa merusak
  file sistem yang terdapat di dalamnya. Sehingga melakukan partisi
  ulang biasanya meliputi pekerjaan membackup dan merestore seluruh file
  sistem yang terpengaruh oleh proses ini. Sesungguhnya rusaknya seluruh
  isi disk saat mempartisi ulang merupakan suatu hal yang umum terjadi,
  sehingga sebelum Anda mulai menggunakan fdisk, Anda harus melakukan
  backup keseluruhan dari disk dalam komputer tersebut.

  Beberapa partisi dengan tipe file sistem tertentu dapat dipecah
  menjadi dua bagian partisi tanpa menyebabkan hilangnya data (jika Anda
  beruntung). Misalnya, dengan program yang bernama fips , sebuah
  partisi MS-DOS dapat dipecah menjadi dua partisi untuk memberi tempat
  bagi instalasi Linux tanpa harus melakukan reinstall MS-DOS. Anda
  tentu tidak akan melakukan hal tsb sebelum seluruh data dari komputer
  Anda dibackup, ya kan?


  2.1.  Backup itu penting

  Tape adalah teman Anda untuk  mem-backup. Tape itu dapat digunakan
  secara cepat, reliable, dan mudah digunakan; sehingga Anda dapat
  melakukan backup yang kadang, lebih disukai untuk dilakukan secara
  otomatis, dan tanpa menimbulkan kesulitan.

  Bersiaplah, penulis akan membicarakan tape tetapi tidak akan
  membicarakan ftape, sesuatu yang dikendalikan disk controller.
  Pertimbangkan untuk membeli SCSI: Linux secara native telah men-
  support SCSI. Dengan Linux, Anda tidak perlu untuk memasukkan ASPI
  driver, dan tidak akan kehilangan HMA yang berharga. Sesudah host
  adapter SCSI ter-install, Anda tinggal memasang tambahan disk, tape,
  atau CD-ROM kedalamnya. Anda tidak akan bersusah-payah lagi dengan I/O
  address, IRQ atau Master/Slave serta penyesuaian PIO-level.

  Tambahan: host adapter SCSI yang tepat akan memberikan Anda
  performance I/O yang tinggi tanpa banyak membebani CPU. Meskipun
  dengan aktifitas disk yang tinggi Anda akan mendapatkan waktu respons
  yang baik. Jika Anda merencanakan untuk menggunakan sistem Linux
  sebagai USENET news feed utama, atau jika Anda akan memasuki bisnis
  ISP, jangan pernah berfikir untuk menjalankan sebuah sistem tanpa
  SCSI.



  2.2.  Bilangan Device dan Nama Device

  Sejak awal, Jumlah partisi dalam sistem berbasis Intel sudah dibatasi:
  Tabel partisi asli yang diinstall sebagai bagian dari boot sektor
  hanya menyediakan tempat  bagi 4 (empat) entri partisi. Partisi-
  partisi tsb sekarang disebut partisi primer.  Sesudah jelas bahwa
  orang membutuhkan lebih banyak partisi maka partisi logical
  dikembangkan. Jumlah partisi logical tidak dibatasi: Setiap partisi
  logical berisi sebuah pointer ke partisi logical berikutnya, sehingga
  secara potensial Anda dapat memiliki rantai entri partisi yang tidak
  terbatas.

  Untuk alasan kompatibilitas,  space yang dipakai oleh seluruh partisi
  logical harus diperhitungkan. Jika Anda menggunakan partisi logical,
  sebuah partisi primer ditandai sebagai partisi extended,  blok awal
  dan blok akhirnya ditandai sebagai area yang digunakan oleh partisi
  logical Anda. Hal ini menyebabkan space yang digunakan oleh semua
  partisi logical harus bersambung tanpa antara (contiguous). Jumlah
  partisi extended hanya ada satu: program fdisk tidak akan membuat
  lebih dari satu partisi extended.

  Linux hanya dapat menangani partisi dengan jumlah yang terbatas pada
  setiap drivenya.  Sehingga dalam Linux Anda dapat memiliki 4 partisi
  primer (jika Anda menggunakan partisi logical maka 3 diantara partisi
  primer tsb dapat Anda gunakan), dan maksimum jumlah keseluruhan adalah
  15 partisi bagi disk SCSI (atau berjumlah keseluruhan 63 bagi IDE
  disk).

  Dalam Linux, partisi-partisi dinyatakan dengan file device. Sebuah
  file device adalah sebuah file dengan tipe  c (untuk "character
  device", yaitu device yang tidak menggunakan buffer cache) atau b
  (untuk "blok device", device yang menggunakan buffer cache). Di dalam
  Linux, semua disk dinyatakan hanya sebagai blok device. Berlainan
  dengan beragam Unix yang lain, Linux tidak memberikan versi raw
  character bagi disk maupun partisi-partisinya.

  Suatu hal yang penting bagi suatu file device adalah bilangan major
  dan minor dari device, yang ditampilkan sebagai pengganti ukuran file.


  $ ls -l /dev/had
  brw-rw----  1  root    disk      3,    0   Jul  18   1994   /dev/had
                                   ^     ^
                                         |     bilangan minor dari device
                                   |           bilangan major dari device



  Ketika mengakses sebuah file device, bilangan major akan menentukan
  device driver mana yang dipanggil untuk melakukan operasi
  input/output.  Pemanggilan device driver ini dilakukan dengan bilangan
  minor sebagai parameternya, dan interpretasi dari bilangan minor tsb
  tergantung kepada device driver tadi. Dokumentasi device driver
  biasanya menjelaskan bagaimana device driver menggunakan bilangan
  minor. Bagi disk IDE, dokumentasi ini terdapat pada
  /usr/src/linux/Documentation/ide.txt.  Bagi disk SCSI, orang akan
  menduga bahwa dokumentasi tsb akan berada di dalam
  /usr/src/linux/Documentation/scsi.txt, tetapi dugaan itu salah. Orang
  harus memeriksa driver source untuk memastikannya
  (/usr/src/linux/driver/scsi/sd.c:184-196). Kita beruntung memiliki
  daftar Peter Anvin yang berisi bilangan serta nama device di dalam
  file /usr/src/linux/Documentation/device.txt; Silahkan lihat untuk
  blok device, major 3,22,33,34 untuk disk IDE serta major 8 untuk disk
  SCSI. Bilangan major dan minor masing-masing sebesar 1 byte dan itulah
  sebabnya mengapa jumlah partisi pada setiap disk dibatasi.

  Sesuai  konvensi, suatu file device memiliki nama tertentu dan
  program-program sistem mengetahui nama-nama tsb karena telah
  tercompile kedalamnya.  Program-program itu menginginkan disk IDE
  diberi nama /dev/hd* sedangkan disk SCSI diberi nama /dev/sd*. Disk-
  disk dinamai dengan a, b, c, dst, sehingga /dev/hda adalah disk IDE
  Anda yang pertama dan /dev/sda adalah disk SCSI Anda yang pertama.
  Kedua device tsb mewakili keseluruhan disk dimulai dari blok satu.
  Penulisan kedalam disk dengan alat yang salah akan merusak master boot
  loader dan tabel partisi dari disk tsb, menyebabkan semua data dalam
  disk tsb tidak terbaca atau membuat sistem Anda tidak dapat di-boot.
  Fahamilah dahulu apa-apa yang Anda akan lakukan, dan sekali lagi,
  lakukanlah backup sebelum Anda melakukannya.

  Partisi  primer dalam sebuah disk ditandai dengan angka 1, 2, 3, dan
  4. Sehingga /dev/hda1 adalah partisi primer pertama dari disk IDE
  pertama, dst. Partisi logical memiliki bilangan 5 dan seterusnya,
  sehingga /dev/sdb5 adalah partisi logical pertama dari disk SCSI
  kedua.

  Setiap entri partisi memiliki alamat blok awal dan alamat blok akhir
  dan juga tipenya. Tipe adalah  sebuah kode bilangan (satu byte) yang
  menAndai suatu partisi dalam suatu sistem operasi. Demi kepentingan
  konsultan komputer, kode tipe partisi tidaklah khas (unik), sehingga
  dimungkinkan adanya dua sistem operasi yang menggunakan satu kode tipe
  yang sama.

  Linux menggunakan kode tipe 0x82 bagi partisi swap, dan 0x83 bagi file
  sistem "native" (untuk hampir semua dari Anda itu berarti ext2).  File
  sistem yang dulu pernah populer namun sekarang telah ketinggalan yaitu
  Linux/Minix, menggunakan kode tipe 0x81 bagi partisinya. OS/2 menAndai
  partisinya dengan tipe 0x07 seperti halnya NTFS dari Windows NT.  MS-
  DOS memberikan beberpa kode tipe bagi berbagai jenis file sistem FAT:
  0x01, 0x04, dan 0x06. DR-DOS menggunakan 0x81 untuk menAndai partisi
  FAT yang terproteksi, menyebabkan adanya konflik tipe dengan
  Linux/Minix saat itu, namun baik DR-DOS maupun Linux/Minix sudah tidak
  banyak lagi digunakan. Partisi extended yang digunakan sebagai
  kontainer bagi partisi logical memiliki kode tipe 0x05.

  Partisi-partisi dibuat dan dihapus menggunakan program fdisk. Setiap
  program sistem operasi dilengkapi dengan sebuah fdisk, dan secara
  tradisi di setiap sistem operasi program dinamai fdisk (atau
  FDISK.EXE). Beberapa fdisk, termasuk yang terdapat di dalam DOS,
  memiliki keterbatasan jika menemui partisi sistem operasi lain.
  Keterbatasan-keterbatasan tsb meliputi ketidak-mampuan untuk melakukan
  apapun jika kode tipenya tidak dikenal, menangani silinder dengan
  nomor diatas 1024, dan membuat bahkan memahami partisi yang batas
  akhirnya diluar batas silinder. Misalnya, fdisk dari MS-DOS tidak
  dapat menghapus partisi NTFS, fdisk dari OS/2 diketahui dapat
  "mengoreksi" partisi yang dibuat dengan fdisk dari Linux yang bats
  akhirnya diluar batas silinder.  Demikian pula, fdisk dari DOS dan
  OS/2 keduanya mempunyai masalah dengan disk yang memiliki lebih dari
  1024 silinder (silahkan baca large-disk  Mini-HOWTO mengenai hal yang
  terinci dari disk demikian.


  3.  Partisi-partisi apa saja yang akan saya perlukan?


  3.1.  Berapa jumlah partisi yang akan saya butuhkan?

  Baiklah, sekarang, partisi-partisi apa saja yang penulis perlukan?
  Beberapa sistem operasi tidak dapat di-boot dari partisi logical
  dengan alasan yang sukar difahami. Oleh karenanya Anda mungkin perlu
  untuk menyediakan partisi primer sebagai partisi boot untuk MS-DOS,
  OS/2, Linux, atau sistem operasi lain yang Anda gunakan.  Perlu
  diingat bahwa sebuah partisi primer diperlukan bagi suatu partisi
  extended, yang berfungsi sebagai kontainer bagi bagian disk yang
  digunakan sebagai partisi logical.

  Proses booting dari sistem operasi merupakan suatu real mode yang
  melibatkan BIOS dan pembatasan 1024 silinder. Oleh karenanya, semua
  partisi boot perlu Anda tempatkan di dalam 1024 silinder pertama dari
  harddisk Anda, untuk menghindarkan adanya masalah. Sekali lagi,
  silahkan membaca Mini-HOWTO "Large-disk" untuk mendapatkan keterangan
  terperinci mengenai hal ini.

  Untuk dapat meng-install Linux Anda membutuhkan minimal satu partisi.
  Jika kernel di-load dari partisi ini (misalnya dengan LILO), partisi
  ini harus dapat dibaca oleh BIOS. Jika Anda menggunakan cara lain
  untuk me-load kernel (misalnya dengan sebuah boot disk, atau dengan
  Linux Loader berbasis MS-DOS: LOADLIN.EXE), partisi boot dapat
  ditempatkan di partisi mana saja. Dalam kedua kasus diatas, partisi
  ini bertipe: 0x83 "Linux Native".

  Sistem Anda memerlukan area swap. Anda akan memerlukan sebuah partisi
  yang didekasikan untuk swap kecuali kalau Anda akan melakukan swap
  kedalam file. Karena partisi ini hanya diakses oleh kernel Linux dan
  kernel Linux tidak terpengaruh oleh kekurangan PC BIOS, maka partisi
  swap dapat diletakan di mana saja. Penulis menyarankan untuk
  menggunakan sebuah partisi logical untuk keperluan ini (/dev/?d?5 atau
  lebih tinggi dari ini). Partisi yang disediakan untuk swap bertipe
  0x82 "Linux swap".

  Itulah tadi kebutuhan minimal partisi. Namun akan berguna jika Anda
  membuat lebih banyak partisi, karena itu teruskanlah Anda membaca
  tulisan ini.


  3.2.  Berapa besar seharusnya ukuran area swap itu?

  Jika Anda telah memutuskan untuk membuat partisi yang terdedikasi
  untuk swap, yang umumnya merupakan gagasan bagus, ikuti pedoman
  berikut:

  o  Di dalam Linux, ukuran RAM dan swap digabungkan (Hal ini tidak
     berlaku untuk semua jenis Unices). Misalnya Anda mempunyai RAM 8MB
     dan area swap 12 MB maka secara total Anda memiliki 20 MB virtual
     memory.

  o  Di dalam menentukan ukuran area swap, Anda memerlukan minimal 16 MB
     dari total virtual memory. Misalnya untuk RAM 4 MB Anda memerlukan
     area swap minimal 12 MB, sedangkan untuk RAM 8 MB Anda memerlukan
     area swap minimal 8 MB.

  o  Di dalam Linux, ukuran sebuah partisi swap tidak dapat melebihi 128
     MB. Meskipun ukuran partisinya dapat melebihi ukuran diatas tetapi
     kelebihan space dari 128 MB tidak pernah digunakan.  Jika
     menginginkan area swap berukuran lebih dari 128 MB, Anda dapat
     membuat lebih dari satu partisi swap.

  o  Pada saat menetapkan ukuran area swap, perlu diingat bahwa ukuran
     area swap yang terlalu besar juga mungkin tidak ada gunanya sama
     sekali. Setiap proses memiliki "working set" yang berisi page dari
     memory yang akan diakses oleh prosesor dalam waktu dekat. Linux
     mencoba untuk melakukan estimasi terhadap pengaksesan memory tsb
     (diasumsikan bahwa page yang baru diakses akan digunakan kembali
     dalam waktu dekat) dan menyimpan page tsb kedalam RAM selama
     memungkinkan. Apabila program memiliki "locality of reference" yang
     baik maka asumsi ini akan berlaku demikian juga algoritma pendugaan
     akan bekerja baik. Melakukan penyimpanan sebuah working set di
     dalam main memory  hanya akan dapat dilakukan apabila tersedia
     cukup main memory. Jika proses yang berjalan dalam sebuah komputer
     terlalu banyak jumlahnya, kernel akan dipaksa untuk menaruh page
     kedalam disk yang akan diambil lagi kemudian (memaksa sebuah page
     untuk dikeluarkan dari sebuah working set dan kemudian memanggil
     sebuah page yang akan diakses). Biasanya proses ini akan
     mengakibatkan peningkatan dari aktifitas paging dan penurunan
     performance yang drastis. Sebuah komputer dalam keadaan ini disebut
     sedang melakukan  "thrasing". Didalam sebuah komputer yang sedang
     thrasing sebuah proses running dari disk dan bukannya dari RAM.
     Penurunan performance dapat diperkirakan yaitu sekitar rasio antara
     kecepatan akses memori dengan keepatan akses disk. Sebuah pedoman
     lama dari masa PDP dan Vax, ukuran working set dari suatu program
     adalah 25% dari ukuran virtualnya.  Sehingga mungkin percuma saja
     untuk menyediakan swap lebih dari tiga kali ukuran RAM. Tetapi
     perlu diingat pula bahwa itu hanya pedoman umum saja.  Sangat
     mungkin terjadi suatu skenario di mana program-program mempunyai
     working set dengan ukuran sangat besar ataupun sangat kecil.
     Misalnya, sebuah program simulasi dengan data set yang besar yang
     diakses secara random akan tidak terlihat memiliki locality of
     reference dalam data segmennya, sehingga working setnya akan sangat
     besar. Kebalikannya, sebuah program xv dengan banyak file JPEG yang
     dibuka secara simultan, semuanya kecuali satu yang ter-ikonifikasi,
     akan memiliki data segmen yang besar.  Akan tetapi, transformasi
     image dilakukan semuanya pada satu image sehingga sebagian besar
     memory yang digunakan oleh xv tidak pernah disentuh. Hal sama akan
     berlaku pada sebuah editor yang memiliki banyak window editor namun
     hanya satu window yang dimodifikasi pada suatu waktu. Program-
     program tsb - jika didisain secara benar - memiliki locality of
     reference yang sangat tinggi dan bagian besar dari data segmennya
     dapat di-swap keluar tanpa menyebabkan pengurangan performance yang
     berarti. Sesorang dapat menduga bahwa 25% angka-angka yang berasal
     dari masa command line tidak berlaku pada lagi dimasa program
     editing dengan modern GUI dan mamou mengedit beberapa dokumen
     sekaligus, namun penulis belum membaca satu paperpun yang mencoba
     memverifikasi angka-angka tersebut.

  Dengan demikian, untuk suatu konfigurasi dengan RAM 16MB, swap tidak
  diperlukan bagi konfigurasi minimal dan area swap berukuran lebih dari
  48 MB mungkin tidak berguna. Jumlah memory yang pasti diperlukan
  tergantung dari gabungan aplikasi dalam komputer tsb (apa yang Anda
  harapkan?).


  3.3.  Di manakah saya harus meletakkan area swap?


  o  Mekanik bersifat lambat, sedangkan elektronik bersifat cepat. Hard
     disk modern memiliki beberapa head.  Perpindahan antar head dalam
     track yang sama terjadi dengan cepat karena bersifat elektronik.
     Perpindahan antar track terjadi dengan  lambat karena melibatkan
     pergerakan benda. Dengan demikian jika Anda memiliki sebuah disk
     dengan banyak head dan sebuah lagi disk dengan sedikit head,
     sedangkan parameter lain dari keduanya sama, disk dengan banyak
     head akan memiliki kecepatan lebih tinggi. Dengan membagi swap dan
     meletakkan setiap bagiannya  di dalam kedua disk akan menyebabkan
     kecepatannya meningkat.

  o  Disk model lama memiliki jumlah sektor yang sama pada setiap
     tracknya.  Dengan disk ini, kecepatan akan lebih tinggi apabila
     swap Anda taruh ditengah-tengah disk, dengan asumsi bahwa disk head
     akan bergerak dari suatu track secara random ke swap area.


  o  Disk model baru memiliki ZBR (zone bit recording) yaitu sektornya
     berjumlah lebih banyak pada track yang lebih luar. Dengan bilangan
     rpm yang tetap akan menyebabkan performance pada track luar lebih
     besar dibanding pada track lebih dalam. Karena itu, letakkanlah
     swap pada track yang cepat.

  o  Sudah barang tentu disk head tidak akan bergerak secara random.
     Apabila Anda memiliki area swap ditengah-tengah disk diantara home
     partisi yang selalu sibuk dengan partisi arsip yang hampir tidak
     digunakan, akan lebih baik jika Anda letakkan swap ditengah-tengah
     partisi home ini untuk memperpendek gerakan head. Akan lebih baik
     lagi jika swap ditempatkan dalam disk yang lain yang tidak
     digunakan.

  Ringkasan:  Letakkan swap di dalam disk yang cepat yaitu yang tidak
  sibuk melakukan pekerjaan. Jika Anda memiliki beberapa disk: pecah
  swap dan letakkan secara tersebar pada berbagai tempat pada disk atau
  bahkan pada kontroler yang berbeda.

  Lebih baik lagi: belilah RAM lebih banyak.



  3.4.  Beberapa fakta mengenai file sistem dan fragmentasi

  Disk space diatur oleh sistem operasi dalam satuan blok atau fragmen
  dari blok. Karena dalam ext2, fragmen dan blok harus berukuran sama
  maka kita dapat membatasi pembicaraan hanya pada blok saja.

  File dapat memiliki berbagai ukuran dan tidak berakhir tepat pada
  batas blok.  Dengan demikian setiap bagian dari blok yang tidak
  digunakan oleh file menjadi terbuang. Dengan asumsi file berukuran
  random maka sekitar setengah blok terbuang dari setiap file yang
  terdapat pada disk.  Tanenbaum dalam bukunya berjudul "Operating
  System" menyebut hal ini sebagai  fragmentasi internal.

  Anda dapat membuat pendugaan mengenai jumlah file yang terdapat pada
  disk Anda dari jumkah inodes pada disk yang dialokasikan. Dalam disk
  penulis:

  #df     -I
  Filesystem
  /dev/hda3
  /dev/hda5



  Di dalam / terdapat 12000 file dan sekitar 44000 file pada /var.
  Dengan ukuran 1 KB setiap blok, terdapat sekitar 6+22 = 28 MB dari
  disk space yang terbuang pada ujung file.  Apabila penulis memilih
  ukuran 4 KB per blok, penulis akan kehilangan 4 kali lipat dari jumlah
  tadi.

  Transfer data akan lebih cepat bila datanya berupa bagian yang tidak
  terputus-putus. Itulah sebabnya ext2 berusaha untuk melakukan
  praalokasi space dalam satuan yang terdiri dari 8 blok yang tidak
  terputus untuk file yang ukurannya berkembang. Block yang telah di-
  praalokasi namun tidak digunakan akan dikembalikan pada saat file
  ditutup, sehingga tidak ada space yang terbuang.

  Penggantian blok yang terputus-putus letaknya berakibat kurang baik
  terhadap performance, karena file seringkali diakses secara
  sekuensial. Hal tsb akan memaksa sistem operasi untuk menggerakan
  headnya sewaktu melakukan akses kedalam disk.  Kondisi blok yang
  terpisah-pisah ini disebut fragmentasi eksternal atau disingkat
  fragmentasi yang merupakan hal umum terjadi pada file sistem DOS.

  Ext2 memiliki beberapa strategi untuk menghindarkan external
  fragmentasi. Umumnya fragmentasi bukan merupakan masalah besar dalam
  ext2, demikian pula pada partisi yang tingkat penggunaannya sangat
  tinggi seperti pada spool USENET news. Meskipun untuk menghilangkan
  fragmentasi sudah terdapat alatnya, dan tidak ketinggalan meskipun
  dengan versi terbaru dari ext2, namun tidak seorangpun pernah
  menggunakannya.  Gunakanlah alat itu, namun Anda harus menanggung
  sendiri resikonya.


  File sistem MS-DOS terkenal dengan kejelekan dalam penanganan disk
  space.  Selain dari buffer cache yang digunakan MS-DOS berukuran
  besar, efek dari fragmentasi file terhadap performance sangat nampak.
  Pemakai DOS sudah menjadi terbiasa untuk menghilangkan fragmentasi
  disk pada setiap minggunya, bahkan bagi sebagian pemakai sudah
  berkembang semacam kepercayaan mengenai defragmentasi ini. Tidak
  satupun kebiasaan diatas perlu dibawa kedalam Linux dan ext2. Linux
  native file sistem, dalam penggunaan normal tidak memerlukan
  defragmentasi, hal ini berlaku juga pada setiap keadaan di mana free
  space minimal 5% dari kapasitas disk.

  File sistem MS-DOS terkenal menyebabkan hilangnya sejumlah besar disk
  space disebabkan fragmentasi internal. Untuk partisi berukuran lebih
  dari 256 MB, ukuran blok dari DOS berkembang sangat besar sehingga
  tidak berguna lagi (hal ini telah diperbaiki sampai ketingkat tertentu
  dengan FAT32).

  Ext2 tidak mengharuskan Anda untuk memilih ukuran blok yang besar
  untuk file sistem yang besar, kecuali untuk file sistem yang sangat
  besar dalam kisaran 0.5 TB atau lebih (1 TB atau 1 terabyte sama
  dengan 1024 GB), di mana ukuran blok yang kecil kurang efisien.
  Berbeda dengan pada DOS, sebuah disk berukuran besar tidak perlu
  dibagi menjadi beberapa partisi untuk menjaga agar ukuran bloknya
  tetap. Jika memungkinkan, pilihlah default dari ukuran blok yaitu 1
  KB. Anda dapat bereksperimen menggunakan ukuran blok sebesar 2 KB pada
  beberapa partisi, tetapi jangan terkejut unruk menemui bug yang tidak
  diketahui. Kebanyakan orang menggunakan ukuran default.



  3.5.  Masa hidup file dan siklus backup sebagai kriteria pembuatan
  partisi

  Keputusan pembuatan partisi dengan ext2 harus didasarkan pada
  pertimbangan pembuatan backup dan usaha menghindari adanya fragmentasi
  eksternal berbagai file dengan masa hidup file yang berbeda-beda.

  File memiliki masa hidup. Sesudah dibuat, sebuah file akan berada
  dalam sistem sampai file tsb dihapus. Masa hidup dalam sistem sangat
  bervariasi dan sebagian tergantung kepada pathname file tsb. Misalnya,
  file-file di dalam direktori-direktori /bin, /sbin, /usr/sbin,
  /usr/bin, dan direktori-direktori sejenis umumnya memiliki masa hidup
  lama: beberapa bulan atau lebih. File-file dalam direktori /home
  memiliki masa hidup sedang:  sekitar beberapa minggu. File-file di
  dalam direktori /var umumnya berumur pendek: hampir tidak ada satu
  file pun di dalam direktori /var/spool/news yang berumur lebih dari
  beberapa hari, bahkan file-file di dalam direktori /var/spool/lpd
  memiliki masa hidup dalam ukuran menit atau bahkan kurang dari itu.

  Untuk keperluan backup, akan sangat berguna jika ukuran backup harian
  lebih kecil dari kapasitas media backup yang akan digunakannya. Backup
  harian dapat berupa backup penuh atau hanya berupa incremental backup.

  Anda dapat menjaga agar ukuran partisi cukup kecil sehingga cukup
  untuk dimasukkan kedalam satu media backup (pilihan backup penuh
  harian). Dalam setiap kasus, ukuran sebuah partisi harus cukup kecil
  sehingga delta harian (file-file yang telah mengalami perubahan) cukup
  dimasukan kedalam satu media backup (pilihan incremental backup dan
  direncanakan untuk mengganti media backup setiap minggu atau bulanan
  bagi full dump - tanpa kehadiran operator).

  Strategi backup Anda tergantung atas keputusan-keputusan diatas.

  Pada saat merencanakan dan membeli disk space, perlu diingat  untuk
  menyisakan dana untuk keperluan backup!  Data yang tidak dibackup
  menjadi tidak berguna!  Hal yang berlaku umum adalah biaya untuk
  mereproduksi data lebih tinggi daripada biaya untuk membackup!

  Untuk keperluan performance, sangat berguna untuk menyimpan file-file
  yang yang berbeda mas hidupnya pada partisi yang berbeda.  Dengan cara
  ini maka file-file yang bermasa hidup pendek dalam partisi news dapat
  mengalami fragmentasi yang tinggi. Hal tsb tidak mempengaruhi
  performance dari partisi / maupun /home.


  4.  Sebuah Contoh


  4.1.  Sebuah model yang disarankan bagi user yang ambisius

  Sebuah model yang umum adalah membuat partisi /, /home, dan /var
  seperti telah diuraikan diatas.  Model tsb mudah untuk di-install dan
  dipelihara, juga telah melakukan pemisahan cukup baik untuk
  menghindari efek dari perbedaan waktu hidup.  Hal tsb juga sesuai
  dengan model backup: tidak ada satupun yang tertarik untuk membackup
  USENET news spool dan hanya beberapa file di dalam /var saja yang
  berharga untuk dibackup (ingatlah direktori /var/spool/mail). Di lain
  fihak, partisi / jarang mengalami  perubahan dan dapat dibackup sesuai
  kebutuhan (sesudah perubahan konfigurasi) dan cukup kecil untuk
  dimasukan kedalam hampir semua media backup modern sebagai full backup
  (siapkan ukuran 250 sampai 500 MB tergantung ukuran software yang ter-
  install).  Partisi /home berisi data yang penting bagi user dan harus
  dibackup setiap hari. Beberapa instalasi memiliki partisi /home yang
  sangat besar dan harus melakukan incremental backup.

  Beberapa sistem menempatkan /tmp kedalam partisi terpisah, sistem
  lainnya membuat symlink kedalam /var/tmp untuk mendapatkan efek yang
  sama (catatan hal ini akan mempengaruhi mode single user, di mana /var
  tidak akan ada dan sistem tidak akan memiliki /tmp sampai Anda
  membuatnya atau melakukan mount secara manual dari /var) atau
  menempatkannya kedalam RAM disk (sebagai contoh: Solaris melakukan hal
  ini). Hal itu menyebabkan /tmp tidak berada di dalam /, suatu gagasan
  bagus.

  Model ini sangat baik digunakan untuk upgrade maupun reinstall:
  menyimpan file konfigurasi (atau keseluruhan /etc) kedalam direktori
  /home, hapus /, lakukan reinstall dan ambil kembali konfigurasi lama
  dari /home.



  5.  Bagaimana melakukannya pada komputer penulis

  Diatas rak  penulis terdapat  sebuah komputer 386/40 dengan bus ISA
  yang penulis tinggalkan sejak dua tahun lalu karena penulis kurang
  puas dengannya. Penulis merencanakan untuk menjadikan komputer itu
  sebagai sebuah server tanpa X bagi jaringan komputer penulis di rumah.

  Inilah yang penulis lakukan: penulis tambahkan RAM 16 MB  kedalam
  komputer 386 tsb, pasang sebuah disk EIDE murah sebesar ukuran yang
  mampu penulis beli (800 MB),  dan sebuah ethernet card. Penulis
  tambahkan sebuah Hercules tua karena penulis masih memiliki monitor
  jenis itu. Penulis install Linux kedalamnya dan penulis memiliki
  server bagi local server NFS, SMB, HTTP, LPD/LPR dan NNTP, juga mail
  router dan server POP3. Dengan tambahan ISDN card, komputer tsb bahkan
  menjadi TCP/IP router dan firewall.

  Hampir semua disk space dalam komputer itu digunakan untuk direktori-
  direktori /var, /var/spool/mail, /var/spool/news, dan /var/httpd/html.
  Penulis meletakkan /var di dalam partisi yang terpisah dan membuatnya
  berukuran besar. Komputer ini hampir tidak memiliki user, sehingga
  penulis tidak membuat partisi home, dan melakukan mount direktori
  /home dari workstation lain dengan NFS.

  Linux tanpa X dengan beberapa utility yang terinstal secara local
  cukup baik dengan hanya sebuah partisi 250 MB sebagai /. Komputer
  memiliki RAM 16 MB tetapi akan menjalankan beberapa server. Swap
  sebesar 16 MB haruslah cukup, sedangkan 32 MB cukup banyak. Karena
  disk space pada komputer tsb tidak kurang maka komputer akan
  mendapatkan 32 MB sebagai swap.  Untuk alasan sentimentil terhadap MS-
  DOS, sebuah partisi sebesar 20 MB dibuat di dalam disk. Penulis
  memutuskan untuk meng-import /home dari komputer lain, sehingga sisa
  500+ MB akan digunakan sebagai /var. Ukuran itu sudah lebih dari cukup
  untuk USENET news feed rumahan.

  Kita mendapatkan seperti berikut:

  Device                  Mounted on                      Size
  /dev/hda1               /dos_c                          25 MB
  /dev/hda2               - (Swap space)                  32 MB
  /dev/hda3               /                               250 MB
  /dev/hda4               - (Extended container)          500 MB
  /dev/hda5               /var                            500 MB

  homeserver: /home       /home                           1.6 GB



  Penulis melakukan backup komputer diatas dengan tape di dalam
  homeserver melalui network. Karena semua dalam komputer ini diinstall
  melalui CD-ROM, yang penulis perlu simpan adalah beberapa file
  konfigurasi dari /etc.  Sistem yang penulis buat khusus dapat
  menginstall secara lokal file-file *.tgz dari /root/Source/Installed,
  /var/spool/mail, dan /var/httpd/html. Penulis meng-copy file-file tsb
  kedalam direktori khusus yaitu /home/backmeup yang berada di dalam
  komputer homeserver di mana setiap malam backup homeserver akan
  mengambilnya secara rutin.